Wali Kota Kupang, dr. Cristian Widodo, hadir langsung dan menyampaikan pesan yang menggetarkan hati.
Menurutnya, otonomi daerah tidak cukup dimaknai sebagai kekuasaan, tetapi harus menjadi alat untuk melayani dan menjawab kebutuhan warga, terutama mereka yang rentan.
“Gedung tinggi dan jalan mulus memang penting, tapi yang paling penting adalah keluarga yang kuat dan sah.
Itulah dasar dari masyarakat yang sejahtera,” ujar Cristian dalam sambutannya.
Ia mengakui banyak pasangan yang selama ini hidup bersama tanpa ikatan resmi karena hambatan ekonomi atau kurangnya pemahaman hukum.
Karena itu, melalui nikah massal, Pemkot Kupang ingin membuka akses yang setara untuk semua—termasuk dokumen vital seperti KTP, KK, BPJS, dan akses bantuan sosial.
“Kami ingin pastikan tidak ada yang tertinggal. Semua warga harus bisa menikmati pelayanan publik yang sama,” tegasnya.
Dalam suasana misa pemberkatan, Pastor RD Dus Bone, yang memimpin perayaan, mengingatkan bahwa pernikahan adalah sebuah komitmen sakral yang bukan untuk sehari atau semusim.
Berita Terkini, Eksklusif di WhatsApp KupangBerita.Com
+ Gabung
Tetap Terhubung Dengan Kami:



CATATAN REDAKSI: Apabila Ada Pihak Yang Merasa Dirugikan Dan /Atau Keberatan Dengan Penayangan Artikel Dan /Atau Berita Tersebut Diatas, Anda Dapat Mengirimkan Artikel Dan /Atau Berita Berisi Sanggahan Dan /Atau Koreksi Kepada Redaksi Kami Laporkan,
Sebagaimana Diatur Dalam Pasal (1) Ayat (11) Dan (12) Undang-Undang Nomor 40 Tahun 1999 Tentang Pers.