Tantangan awal tentu tidak mudah. Masih banyak yang beranggapan bahwa urusan bencana hanya menjadi tanggung jawab pihak luar atau lembaga besar.
Namun, Yunita gigih meyakinkan perangkat desa hingga akhirnya berhasil melobi alokasi dana khusus untuk pelatihan dan simulasi evakuasi.
Tahun 2024 menjadi tonggak sejarah saat desa tersebut untuk pertama kalinya menggelar simulasi bencana yang diikuti oleh 35 anggota KSB dan warga desa lainnya.
“Amat menyenangkan melihat perubahan di masyarakat. Kini mereka paham bahwa bencana bisa dimitigasi,” ujar Yunita bangga.
Kegigihannya membuahkan hasil: warga menjadi lebih waspada, perencanaan evakuasi menjadi lebih sistematis, dan masyarakat mulai sadar pentingnya kolaborasi dalam menghadapi ancaman.
Sementara itu, di Desa Pasir Putih, Kabupaten Lembata, kisah inspiratif datang dari sosok Agustina Theresia Sabu Beraf (45) atau Astin, seorang perempuan dengan disabilitas yang kini menjabat sebagai sekretaris KSB.
Keterbatasan fisik tak menjadi penghalang bagi Astin untuk tampil sebagai agen perubahan. Justru karena pengalamannya sebagai bagian dari kelompok rentan, Astin memiliki kepekaan yang tajam terhadap kebutuhan sesama.
Berita Terkini, Eksklusif di WhatsApp KupangBerita.Com
+ Gabung
Tetap Terhubung Dengan Kami:



CATATAN REDAKSI: Apabila Ada Pihak Yang Merasa Dirugikan Dan /Atau Keberatan Dengan Penayangan Artikel Dan /Atau Berita Tersebut Diatas, Anda Dapat Mengirimkan Artikel Dan /Atau Berita Berisi Sanggahan Dan /Atau Koreksi Kepada Redaksi Kami Laporkan,
Sebagaimana Diatur Dalam Pasal (1) Ayat (11) Dan (12) Undang-Undang Nomor 40 Tahun 1999 Tentang Pers.