Miris! Guru Honorer di Kupang Curi Sembako karena Terhimpit Ekonomi, Polisi Pilih Jalan Damai

Reporter : Makson Saubaki
Miris! Guru Honorer di Kupang Curi Sembako karena Terhimpit Ekonomi, Polisi Pilih Jalur Damai.
Miris! Guru Honorer di Kupang Curi Sembako karena Terhimpit Ekonomi, Polisi Pilih Jalur Damai.

“Penyelesaian dilakukan secara kekeluargaan. Tidak ada unsur paksaan dari siapa pun, termasuk dari pihak kepolisian.

Ini merupakan hasil kesepakatan bersama kedua belah pihak,” tegas Aldinan.

Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa pendekatan restoratif justice ini selaras dengan prinsip Ultimum Remidium, di mana hukum pidana digunakan sebagai upaya terakhir.

Dalam konteks tertentu, penyelesaian damai dinilai lebih memberi rasa keadilan dan kenyamanan bagi masyarakat.

Kasus ini menyisakan ironi mendalam. Seorang guru, simbol pencerahan dan pendidikan, terpaksa melakukan tindakan melawan hukum demi memenuhi kebutuhan hidup.

Peristiwa ini seakan menjadi cermin buram kondisi para tenaga pendidik honorer yang kerap hidup dalam bayang-bayang ketidakpastian finansial, meskipun telah mengabdi bertahun-tahun demi mencerdaskan generasi bangsa.

Publik pun kini bertanya: sampai kapan para guru honorer dibiarkan berjuang sendiri dalam keterbatasan, tanpa jaminan hidup layak yang semestinya menjadi hak dasar mereka?***

Berita Terkini, Eksklusif di WhatsApp KupangBerita.Com

+ Gabung

Exit mobile version