Yerim juga mengatakan bahwa pembangunan rumah doa bukan hanya tentang mendirikan bangunan fisik, tetapi menjadi simbol dari iman dan harapan yang terus menyala, bahkan di tengah keterbatasan dan tantangan medan yang sulit.
Kehadirannya di tengah masyarakat Oehela telah membangkitkan semangat dan mempererat rasa persaudaraan di antara umat.
Yerim pun menutup kunjungannya dengan refleksi spiritual yang menyentuh.
“Paskah bukan sekadar perayaan dalam gedung gereja, tetapi panggilan untuk menghidupi kasih Kristus dalam kehidupan sehari-hari. Di tempat terpencil seperti ini, saya menemukan makna sejati dari Paskah,” pungkasnya.***
Berita Terkini, Eksklusif di WhatsApp KupangBerita.Com
+ Gabung
Tetap Terhubung Dengan Kami:
CATATAN REDAKSI: Apabila Ada Pihak Yang Merasa Dirugikan Dan /Atau Keberatan Dengan Penayangan Artikel Dan /Atau Berita Tersebut Diatas, Anda Dapat Mengirimkan Artikel Dan /Atau Berita Berisi Sanggahan Dan /Atau Koreksi Kepada Redaksi Kami Laporkan,
Sebagaimana Diatur Dalam Pasal (1) Ayat (11) Dan (12) Undang-Undang Nomor 40 Tahun 1999 Tentang Pers.