Ia menyoroti perlunya pembagian komoditas unggulan berdasarkan keunikan tiap wilayah. Misalnya, Manggarai Timur yang kini menjadi sentra proyek tempuran, dan Sumba Timur dengan keunggulan di sektor peternakan serta produksi jagung. “Kita duduk bersama, bagi tugas, dan saling topang,” tegasnya.
Lebih jauh, isu strategis terkait ketenagakerjaan, khususnya pengiriman tenaga kerja ke luar negeri, turut dibahas.
Gubernur memperkenalkan Said, pelaku usaha tenaga kerja yang tengah menyiapkan ribuan perawat dan tenaga kesehatan untuk disalurkan ke luar negeri.
Ia mendorong agar seluruh daerah di NTT mengambil langkah serupa, meniru strategi Filipina yang ekonominya ditopang oleh pekerja migran.
Isu lain yang tak kalah penting adalah ketimpangan layanan tenaga kesehatan. Gubernur menekankan pentingnya regulasi dan sistem teknis yang merata, agar tidak terjadi kasus seperti di Sikka, di mana ketimpangan distribusi tenaga medis merugikan masyarakat.
Sebagai tindak lanjut konkret dari rakor ini, Gubernur meminta para kepala daerah menyampaikan presentasi potensi dan program strategis selama 10 menit.
Berita Terkini, Eksklusif di WhatsApp KupangBerita.Com
+ Gabung
Tetap Terhubung Dengan Kami:
CATATAN REDAKSI: Apabila Ada Pihak Yang Merasa Dirugikan Dan /Atau Keberatan Dengan Penayangan Artikel Dan /Atau Berita Tersebut Diatas, Anda Dapat Mengirimkan Artikel Dan /Atau Berita Berisi Sanggahan Dan /Atau Koreksi Kepada Redaksi Kami Laporkan,
Sebagaimana Diatur Dalam Pasal (1) Ayat (11) Dan (12) Undang-Undang Nomor 40 Tahun 1999 Tentang Pers.