BMKG menyebut bahwa tinggi gelombang di perairan selatan NTT dapat mencapai lebih dari 2.5 meter, yang sangat berisiko bagi kapal-kapal kecil.
Transportasi darat pun diprediksi akan mengalami gangguan, khususnya di wilayah pegunungan yang rawan longsor dan di jalur-jalur yang sering tergenang air saat hujan deras.
Respons Warga dan Kearifan Lokal
Di tengah peringatan yang terus bergulir, sebagian masyarakat NTT menunjukkan kesiapsiagaan melalui pengalaman dan kearifan lokal.
Di beberapa desa, warga sudah terbiasa menyiapkan logistik darurat dan melakukan gotong royong membersihkan saluran air sebelum hujan lebat datang.
“Kami memang sudah biasa menghadapi pancaroba, tapi kalau sampai ada potensi siklon seperti ini, kami juga jadi ekstra hati-hati,” ungkap Ibu Maria, warga Kecamatan Amarasi, Kabupaten Kupang.
BMKG Siapkan Update Berkala
Untuk memastikan masyarakat mendapatkan informasi terkini, BMKG telah menyiapkan update berkala melalui website resmi, media sosial, dan grup-grup komunikasi cepat di level kelurahan dan desa.
Berita Terkini, Eksklusif di WhatsApp KupangBerita.Com
+ Gabung
Tetap Terhubung Dengan Kami:
CATATAN REDAKSI: Apabila Ada Pihak Yang Merasa Dirugikan Dan /Atau Keberatan Dengan Penayangan Artikel Dan /Atau Berita Tersebut Diatas, Anda Dapat Mengirimkan Artikel Dan /Atau Berita Berisi Sanggahan Dan /Atau Koreksi Kepada Redaksi Kami Laporkan,
Sebagaimana Diatur Dalam Pasal (1) Ayat (11) Dan (12) Undang-Undang Nomor 40 Tahun 1999 Tentang Pers.