“Kami juga akan segera mengatasi berbagai kendala di kawasan pasar, termasuk kemacetan,” ungkapnya.
Pendeta Saneb Blegur , selaku perwakilan GMIT, menegaskan bahwa keberhasilan Pasar Lili dalam meningkatkan PAD merupakan bukti bahwa Gereja kini tidak hanya berperan dalam aspek spiritualitas , tetapi juga dalam pengelolaan ekonomi masyarakat.
Apalagi menurutnya, Penjabat Wali Kota Kupang terdahulu, Linus Lusi, pernah mengusulkan agar Pasar Inpres Naikoten di Kota Kupang dikelola oleh pihak gereja dengan mencontoh model di Pasar Lili.
Hal ini juga mendapat dukungan dari Wali Kota Kupang saat ini, Christian Widodo, yang berencana menyerahkan beberapa pasar lainnya kepada pihak Gereja untuk dikelola.
“Gereja yang mengurus pasar berarti membawa nilai-nilai Kristiani ke dalam kehidupan pasar,” jelasnya.
Sebagai informasi, sejak 27 Januari 2023 , Pemerintah Kabupaten Kupang telah memberikan izin kepada GMIT Sirih Lili untuk mengelola Pasar Lili, yang kini telah berhasil menghasilkan PAD sebesar Rp1,6 miliar.
Berita Terkini, Eksklusif di WhatsApp KupangBerita.Com
+ Gabung
Tetap Terhubung Dengan Kami:



CATATAN REDAKSI: Apabila Ada Pihak Yang Merasa Dirugikan Dan /Atau Keberatan Dengan Penayangan Artikel Dan /Atau Berita Tersebut Diatas, Anda Dapat Mengirimkan Artikel Dan /Atau Berita Berisi Sanggahan Dan /Atau Koreksi Kepada Redaksi Kami Laporkan,
Sebagaimana Diatur Dalam Pasal (1) Ayat (11) Dan (12) Undang-Undang Nomor 40 Tahun 1999 Tentang Pers.