Kupang, KBC — Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengungkapkan adanya Sirkulasi Siklonik di Austalia dekat teluk Carpentaria yang mengakibatkan pusat tekanan rendah.
Pusat tekanan rendah yang terjadi di australia akan menyebabkan daerah Konvergensi dan belokan angin di wilayah NTT sehingga banyak awan hujan yg akan terbentuk.
“Kondisi ini meningkatkan potensi hujan dengan intensitas sedang hingga lebat di beberapa wilayah NTT.
Hujan tersebut dapat disertai petir serta angin kencang berdurasi singkat,” tulis BMKG dalam unggahan di laman Facebook resmi Infobmkg El Tari , Selasa (4/2).
BMKG juga mencatat adanya beberapa faktor lain yang ikut berperan dalam peningkatan curah hujan di Indonesia, antara lain:
- Monsun Asia yang aktif , membawa massa udara lembap dari Asia yang meningkatkan potensi hujan.
- Fenomena La Niña dalam kondisi lemah , yang masih berdampak pada peningkatan curah hujan.
- Madden Julian Oscillation (MJO) , gelombang atmosfer yang memicu pertumbuhan awan hujan di beberapa wilayah.
Faktor-faktor ini semakin meningkatkan potensi hujan dengan intensitas sedang hingga lebat, khususnya di NTT.
BMKG juga mengumpulkan keberadaan dua siklon tropis yang saat ini terdeteksi di wilayah Samudra Hindia:
1. Siklon Tropis TALIAH
Berita Terkini, Eksklusif di WhatsApp KupangBerita.Com
+ Gabung
Tetap Terhubung Dengan Kami:



CATATAN REDAKSI: Apabila Ada Pihak Yang Merasa Dirugikan Dan /Atau Keberatan Dengan Penayangan Artikel Dan /Atau Berita Tersebut Diatas, Anda Dapat Mengirimkan Artikel Dan /Atau Berita Berisi Sanggahan Dan /Atau Koreksi Kepada Redaksi Kami Laporkan,
Sebagaimana Diatur Dalam Pasal (1) Ayat (11) Dan (12) Undang-Undang Nomor 40 Tahun 1999 Tentang Pers.