Banjir yang melanda kedua desa ini mencapai ketinggian pinggang orang dewasa, bahkan membuat banyak kendaraan roda dua tidak bisa melewati jalan Timor Raya.
“Banjir tadi pagi sangat tinggi, mencapai pinggang orang dewasa. Banyak motor yang tidak bisa lewat karena derasnya arus air,” kata November Ludji Dima.
Warga lainnya, Gordon Mooy Mbatu, yang tinggal di Desa Oebelo, menyebutkan bahwa banjir di wilayah tersebut sering terjadi saat musim hujan, terutama karena sungai kecil di perbatasan desa selalu tersumbat material yang terbawa arus.
“Lokasi ini memang sering banjir. Bahkan dengan intensitas hujan saja air bisa meluap, apalagi hujan lebat seperti sekarang ini.
Rumah saya, banjir mulai masuk sekitar pukul 02.00 WITA dini hari dan semakin parah pada pukul 06.00 WITA,” jelasnya.
Warga berharap Pemerintah Kabupaten Kupang melalui dinas terkait segera turun tangan untuk menangani permasalahan ini.
Mereka meminta agar dilakukan normalisasi drainase di sekitar jembatan penghubung Desa Oebelo dan Desa Tanah Merah.
Berita Terkini, Eksklusif di WhatsApp KupangBerita.Com
+ Gabung
Tetap Terhubung Dengan Kami:



CATATAN REDAKSI: Apabila Ada Pihak Yang Merasa Dirugikan Dan /Atau Keberatan Dengan Penayangan Artikel Dan /Atau Berita Tersebut Diatas, Anda Dapat Mengirimkan Artikel Dan /Atau Berita Berisi Sanggahan Dan /Atau Koreksi Kepada Redaksi Kami Laporkan,
Sebagaimana Diatur Dalam Pasal (1) Ayat (11) Dan (12) Undang-Undang Nomor 40 Tahun 1999 Tentang Pers.