Perwilayahan ini yang kemudian menjadi dasar kebijakan pemerintah dalam membangun industri-industri potensial berdasarkan keunggulan masing-masing wilayah.
Mantan Anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI itu menjelaskan bahwa untuk mengidentifikasi potensi-potensi strategis yang perlu dikembangkan di NTT akan diterapkan pola Survei, Identifikasi, dan Desain (SID).
Ia menyebutkan bahwa basis SID adalah riset dan inovasi, sehingga pemerintah harus menggandeng dunia kampus dan dunia usaha untuk merancang pola industri yang akan dibangun.
“Semuanya harus berdasarkan pada data riset. Survei dan identifikasi ini yang akan memberikan pemetaan potensi, keunggulan dan karakteristik tiap-tiap wilayah di NTT.
Karena itu, kita perlu melibatkan dunia kampus dan dunia usaha untuk merancang pola industri yang mau kita bangun karena mereka yang paling memahami kondisi NTT,” terang Alumni Pascasarjana Universitas Indonesia (UI) tersebut.
Untuk mewujudkan pusat pertumbuhan baru di NTT, dirinya mengakui pemerintah provinsi harus mampu mendatangkan para investor.
Berita Terkini, Eksklusif di WhatsApp KupangBerita.Com
+ Gabung
Tetap Terhubung Dengan Kami:



CATATAN REDAKSI: Apabila Ada Pihak Yang Merasa Dirugikan Dan /Atau Keberatan Dengan Penayangan Artikel Dan /Atau Berita Tersebut Diatas, Anda Dapat Mengirimkan Artikel Dan /Atau Berita Berisi Sanggahan Dan /Atau Koreksi Kepada Redaksi Kami Laporkan,
Sebagaimana Diatur Dalam Pasal (1) Ayat (11) Dan (12) Undang-Undang Nomor 40 Tahun 1999 Tentang Pers.