Kupang, KBC — Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) adalah provinsi dengan rentetan persoalan yang cukup banyak dan rumit, mulai dari angka kemiskinan yang tinggi, stunting atau gizi buruk, minimnya lapangan pekerjaan, infrastruktur jalan yang buruk, ketersediaan air yang kurang, hingga kemampuan fiskal yang masih terbilang rendah dan beban utang dari pemerintahan sebelumnya.
Kompleksitas permasalahan NTT ini dirasakan oleh masyarakat NTT, tidak terkecuali bagi kaum milenial Kalabahi Alor.
Fahmi, salah seorang milenial asal Kalabahi Alor menyampaikan bahwa minimnya lapangan pekerjaan dan kesempatan untuk menempuh pendidikan tinggi selalu menjadi persoalan yang tidak pernah terselesaikan.
“Kami milenial ini banyak yang menganggur, Kaka Ansy. Setelah tamat sekolah, sedikit dari kami yang bisa lanjut ke perguruan tinggi, sehingga harus bekerja. Namun, lapangan pekerjaan tidak ada dan akhirnya kami menganggur,” ucap Fahmi pekan lalu.
Menanggapi pertanyaan tersebut, Calon Gubernur NTT, Yohanis Fransiskus Lema atau Ansy Lema mengatakan bahwa kompleksitas permasalahan NTT harus bisa terurai.
Berita Terkini, Eksklusif di WhatsApp KupangBerita.Com
+ Gabung
Tetap Terhubung Dengan Kami:



CATATAN REDAKSI: Apabila Ada Pihak Yang Merasa Dirugikan Dan /Atau Keberatan Dengan Penayangan Artikel Dan /Atau Berita Tersebut Diatas, Anda Dapat Mengirimkan Artikel Dan /Atau Berita Berisi Sanggahan Dan /Atau Koreksi Kepada Redaksi Kami Laporkan,
Sebagaimana Diatur Dalam Pasal (1) Ayat (11) Dan (12) Undang-Undang Nomor 40 Tahun 1999 Tentang Pers.