Tetapi tak bertahan lama, sekitar satu tahun lamanya, ia lalu memilih keluar dan tiap hari beraktivitas di rumahnya saja.
“AD Sekolah di STM 2 (sekarang SMKN 2 Kupang) dan tamat. Dia sempat honor di Dinas Kebersihan Kota Kupang, tapi cuman setahun saja,” bebernya.
Diungkapkan Hendrik Radja Kala, bahwa sejak pagi, Sabtu (30/3/2024) tak ada tanda-tanda yang mencurigakan di lingkungan itu.
“Memang ada pertanyaan dari warga sekitar, mengapa korban hari ini tidak berjualan kue. Padahal, setiap pagi, itu sudah berkeliling ke rumah-rumah tetangganya untuk menawarkan kue hasil buatannya yang ia tekuni sejak 2005.
“Kepergian almarhumah meninggalkan duka paling dalam di lingkungan sekitar terutama tetangga dekat.
Awal mendengar kematian korban, saya sama sekali tak percaya. Ketika suara tangisan sudah menggema disertai bunyi lonceng gereja di lingkungannya, baru saya percaya.
Benar-benar kaget mendengar suara histeris dari anak bungsu korban. Dari situ baru kami menuju ke tempat kejadian perkara (TKP), ternyata sudah meninggal dunia,” ungkapnya.
Berita Terkini, Eksklusif di WhatsApp KupangBerita.Com
+ Gabung
Tetap Terhubung Dengan Kami:
CATATAN REDAKSI: Apabila Ada Pihak Yang Merasa Dirugikan Dan /Atau Keberatan Dengan Penayangan Artikel Dan /Atau Berita Tersebut Diatas, Anda Dapat Mengirimkan Artikel Dan /Atau Berita Berisi Sanggahan Dan /Atau Koreksi Kepada Redaksi Kami Laporkan,
Sebagaimana Diatur Dalam Pasal (1) Ayat (11) Dan (12) Undang-Undang Nomor 40 Tahun 1999 Tentang Pers.