Sesuai target RPJMD Provinsi NTT tahun 2028 hingga 2023 penurunan prevalensi stunting sebesar 12 – 10 persen.
“Hasil pengukuran bulan Agustus 2023, berdasarkan data e-ppbgm provisi NTT mengalami tren penurunan sebasar 15, 25 persen.
Telah terindentifikasi sebesar 63. 804 anak mengalami stunting yang harus diintervensi di 22 Kabupaten/Kota,”ungkapnya.
Dibeberkan Alfonsius Theodorus, bahwa hasil pengukuran bayi balita di bulan timbang Agustus 2023, di 22 Kabupaten/ kota mencapai 96, 6 persen.
“Terdapat 10 Kabupaten mencapai cakupan100 persen bayi balita ditimbang. Terdapat juga Kabupaten/Kota belum mencapai cakupan 100 persen bayi balita di timbang.
Data bulan timbang Agustus 2023, terdapat 102.534 bayi balita tergolong tidak naik berat badan satu kali (bayi balita T). Hal ini mejadi perhatian kita bersama.
Apabila hal ini tidak tertangani, maka akan berkontribusi terhadap peningkatan kasus stunting di masa mendatang.
Upaya intervensi bayi balita T, merupakan upaya tindakan preventif pencegahan kasus stunting di Provinsi NTT,”ungkapnya.
Berita Terkini, Eksklusif di WhatsApp KupangBerita.Com
+ Gabung
Tetap Terhubung Dengan Kami:
CATATAN REDAKSI: Apabila Ada Pihak Yang Merasa Dirugikan Dan /Atau Keberatan Dengan Penayangan Artikel Dan /Atau Berita Tersebut Diatas, Anda Dapat Mengirimkan Artikel Dan /Atau Berita Berisi Sanggahan Dan /Atau Koreksi Kepada Redaksi Kami Laporkan,
Sebagaimana Diatur Dalam Pasal (1) Ayat (11) Dan (12) Undang-Undang Nomor 40 Tahun 1999 Tentang Pers.