“Jadi orang di NTT saat membuka lahan garapan baru untuk pertanian paling gampang itu dibakar.
Hanya karena pembakaran hutan di NTT itu tidak sampai menimbulkan polusi membuat pesawat tidak bisa terbang tidak mengganggu negara tetangga seperti di Sumatera kemudian tidak menjadi di nasional.
Namun, angkanya tinggi sekali itu mencapai 28 hektare, sementara urutan kedua dan ketiga dengan kebakaran hutan di bawah 10 ribu hektare,”beber Ansy Lema.
“Ini terkait dengan perilaku kita. Saat membuka lahan menurut mereka paling praktis dan cepat itu dibakar saja.
Hal ini kalau didiamkan maka akan berdampak pada ekologi kesuburan tanah. oleh karena itu, masyarakat harus di edukasi dalam membuka lahan baru,”tambah Ansy.***
Berita Terkini, Eksklusif di WhatsApp KupangBerita.Com
+ Gabung
Tetap Terhubung Dengan Kami:



CATATAN REDAKSI: Apabila Ada Pihak Yang Merasa Dirugikan Dan /Atau Keberatan Dengan Penayangan Artikel Dan /Atau Berita Tersebut Diatas, Anda Dapat Mengirimkan Artikel Dan /Atau Berita Berisi Sanggahan Dan /Atau Koreksi Kepada Redaksi Kami Laporkan,
Sebagaimana Diatur Dalam Pasal (1) Ayat (11) Dan (12) Undang-Undang Nomor 40 Tahun 1999 Tentang Pers.