Donatus Marut mengakui bahwa intervensi awal pada stunting perlu melibatkan para stakeholder dan juga tokoh-tokoh agama.
Tidak hanya itu, dirinya berharap agar bukan hanya bekerja sama dengan TNI/Polri saja melainkan sampai ke Babinsa/Babhinkamtibmas diberi pemahaman tentang stunting agar membantu masyarakat untuk fokus menurunkan stunting di desa.
Pada kesempatan ini, Kapolres Kupang AKBP FX Irwan Arianto mengatakan terkait persoalan stunting di Kabupaten Kupang yang masih di angka 22% kiranya bisa terus menurun hingga dibawah 10% pada tahun 2024.
“Melalui lokakarya ini, kehadiran kita semua mampu memecahkan permasalahan stunting di kabupaten Kupang,”ujar Kapolres.
Dirinya berujar bahwa ini merupakan bentuk kecintaan dan perhatian Presiden kepada masyarakat NTT yang terbukti melalui hal ini.
Besar harapan Kapolres Kupang agar para stakeholder terkait bisa bekerja sama dalam menurunkan angka stunting di kab. Kupang.
“Sinergitas bukan hanya di mulut namun harus ada komunikasi dan kolaborasi.
Meskipun kurang memahami tentang kesehatan, namun dari strategi hingga pendataan akan kami bantu.
Berita Terkini, Eksklusif di WhatsApp KupangBerita.Com
+ Gabung
Tetap Terhubung Dengan Kami:



CATATAN REDAKSI: Apabila Ada Pihak Yang Merasa Dirugikan Dan /Atau Keberatan Dengan Penayangan Artikel Dan /Atau Berita Tersebut Diatas, Anda Dapat Mengirimkan Artikel Dan /Atau Berita Berisi Sanggahan Dan /Atau Koreksi Kepada Redaksi Kami Laporkan,
Sebagaimana Diatur Dalam Pasal (1) Ayat (11) Dan (12) Undang-Undang Nomor 40 Tahun 1999 Tentang Pers.