Sementara Alm. Marthijn Marseha Pa Radja dikenal sebagai ”Pahlawan Kapal Tujuh”. Pada tanggal 10 Februari 1933, putra asli Sabu Raijua itu telah memimpin penyerangan atas kapal perang Belanda, Zeven Provincion di Selat Sunda, yang dikenal dengan De Zeven Provincion Affair (pemberontakan kapal tujuh).
Dalam peperangan tersebut M.M Pa Radja bersama 20 rekan seperjuangannya dinyatakan gugur dan kemudian dimakamkan di taman makam pahlawan Kalibata Jakarta .
”Pemberian nama jalan Drs. Frans Lebu Raya dan revisi nama jalan M.M. Pa Radja pada ruas jalan utama di Kota Kupang adalah merupakan wujud penghargaan yang diberikan oleh Pemerintah Kota Kupang kepada para tokoh ini atas jasa, pengorbanan dan pengabdian tanpa pamrih bagi bangsa dan daerah ini,” pungkas Jeriko.
Istri Alm. Drs. Frans Lebu Raya, Ny. Lusia Adinda Lebu Raya dalam ungkapan hati mewakili keluarga menyampaikan limpah terima kasih atas inisiatif dan ide pemberian nama jalan Frans Lebu Raya oleh Wali Kota Kupang dan jajarannya.
Dia mengaku tidak menyangka prosesnya bisa secepat ini, karena baru dihubungi langsung oleh Wali Kota tentang rencana ini beberapa waktu lalu, tepat menjelang peringatan 100 hari kepergian Alm. Frans Lebu Raya.
Berita Terkini, Eksklusif di WhatsApp KupangBerita.Com
+ Gabung
Tetap Terhubung Dengan Kami:
CATATAN REDAKSI: Apabila Ada Pihak Yang Merasa Dirugikan Dan /Atau Keberatan Dengan Penayangan Artikel Dan /Atau Berita Tersebut Diatas, Anda Dapat Mengirimkan Artikel Dan /Atau Berita Berisi Sanggahan Dan /Atau Koreksi Kepada Redaksi Kami Laporkan,
Sebagaimana Diatur Dalam Pasal (1) Ayat (11) Dan (12) Undang-Undang Nomor 40 Tahun 1999 Tentang Pers.