Scroll Ke bawah untuk melanjutkan

Internews dan Minikino Gelar Kompetisi Film Vertikal untuk Menyuarakan Kekerasan Berbasis Gender

Avatar photo
Reporter : Makson Saubaki Editor: Redaktur
Foto. Internews dan Minikino Gelar Kompetisi Film Vertikal untuk Menyuarakan Kekerasan Berbasis Gender.
Foto. Internews dan Minikino Gelar Kompetisi Film Vertikal untuk Menyuarakan Kekerasan Berbasis Gender.

Denpasar KupangBerita.com , – Internews dan Yayasan Kino Media (Minikino), dengan dukungan dari FilmAid, mengadakan Kompetisi dan Produksi Film Vertikal untuk merespons isu kekerasan berbasis gender (KBG) di Indonesia.

Kompetisi ini diharapkan dapat menjadi wadah bagi para pembuat film untuk mengekspresikan keresahan mereka secara kreatif, meningkatkan kesadaran, dan memperkuat dialog tentang KBG di masyarakat.

Scroll kebawah untuk lihat konten
Ingin Punya Website? Klik Disini!!!

“Kompetisi ini mendorong para pembuat film untuk mengangkat cerita-cerita yang sering kali tersembunyi atau diabaikan, serta mengedukasi penonton tentang dampak dan cara mengatasi kekerasan berbasis gender,” ujar Eric Sasono dari Internews Indonesia, Senin (08/9) di Denpasar.

Baca Juga:  Segera Dibuka! Pendaftaran IPDN 2025: Syarat Lengkap, Link Resmi, dan Tips Lolos Seleksi

Selain itu menurut Eric, format vertikal yang banyak digunakan di media sosial memungkinkan penyebaran pesan yang lebih luas dan cepat, menjangkau audiens yang lebih beragam.

Maksimal sepuluh kelompok produksi akan dipilih dan didampingi oleh mentor I Made Suarbawa, Kiki Febriyanti, dan Bani Nasution.

Karya-karya mereka kemudian akan dipamerkan dalam program ekshibisi khusus di Minikino Film Week 10, Bali International Short Film Festival (13-20 September 2024) yang juga bagian dari rangkaian acara di MFW Film Market.

“Empat kelompok produksi akan mendapatkan dukungan pembiayaan untuk menghadiri festival tersebut dan mempresentasikan karya mereka,” ungkap Eric.

Baca Juga:  Kementerian Kesehatan Buka Lowongan Kerja IHSS Project, Kesempatan Emas Bagi Profesional Kesehatan!

Ketua Komnas Perempuan dalam Catatan Tahunan (CATAHU),  Andy Yentriyani, mengungkapkan bhawah kekerasan berbasis gender telah menjadi isu global yang mendesak.

Menurut UNESCO, 73% perempuan di seluruh dunia telah mengalami kekerasan berbasis gender, termasuk kekerasan online seperti pelecehan, penguntitan, dan penyebaran gambar intim tanpa izin.

Berita Terkini, Eksklusif di WhatsApp KupangBerita.Com

+ Gabung


Powered By NusaCloudHost