Pemikiran Descartes membuka jalan bagi pemisahan antara tubuh dan pikiran (dualism), yang menjadi landasan diskusi panjang dalam ilmu psikologi, neurosains, dan teologi.
Ia juga memberikan kontribusi besar dalam matematika melalui sistem koordinat kartesius yang dipelajari di sekolah hingga kini.
Warisan intelektual Descartes tidak hanya berdampak pada bidang filsafat, tetapi juga pada ilmu pengetahuan modern.
Pendekatan rasional dan metode deduktifnya mengilhami ilmuwan seperti Newton dan Leibniz, dan bahkan membentuk cara kerja sains masa kini: sistematis, skeptis, dan berbasis logika.
Di tengah kemajuan teknologi, warisan Descartes tetap hidup. Di era kecerdasan buatan, manusia kembali merenungkan makna berpikir dan kesadaran.
Apakah mesin yang “berpikir” juga “ada”? Pertanyaan ini kembali menyeret dunia pada pertanyaan yang sama seperti yang Descartes ajukan hampir 400 tahun silam.
René Descartes meninggal di Stockholm pada tahun 1650, namun pemikirannya terus mengalir sebagai arus utama yang membentuk dasar dari banyak cabang ilmu dan filsafat.
Berita Terkini, Eksklusif di WhatsApp KupangBerita.Com
+ Gabung
Tetap Terhubung Dengan Kami:



CATATAN REDAKSI: Apabila Ada Pihak Yang Merasa Dirugikan Dan /Atau Keberatan Dengan Penayangan Artikel Dan /Atau Berita Tersebut Diatas, Anda Dapat Mengirimkan Artikel Dan /Atau Berita Berisi Sanggahan Dan /Atau Koreksi Kepada Redaksi Kami Laporkan,
Sebagaimana Diatur Dalam Pasal (1) Ayat (11) Dan (12) Undang-Undang Nomor 40 Tahun 1999 Tentang Pers.