Scroll Ke bawah untuk melanjutkan

Malam di Tengah Kabut, Kisah Heroik Nakes Lelogama Menembus Rimba Demi Nyawa Ibu dan Bayi

Avatar photo
Reporter : Makson Saubaki
Ambulans terjebak di jalur berlumpur saat hujan deras dalam misi penyelamatan.
Ambulans terjebak di jalur berlumpur saat hujan deras dalam misi penyelamatan.

Feature, KBC — Di tengah kabut tebal yang menyelimuti rimba pegunungan Amfoang Selatan, suara jangkrik dan angin malam menjadi saksi bisu perjuangan kemanusiaan yang luar biasa.

Empat tenaga kesehatan dari Puskesmas Lelogama — Juviana Dasilva, Dina Misa, Abdul Rahman, dan Shony Naitasi terpaksa bermalam di tengah hutan, setelah menembus jalur licin dan berlumpur demi menyelamatkan nyawa seorang ibu hamil di Desa Fatusuki, Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur.

Scroll kebawah untuk lihat konten
Ingin Punya Website? Klik Disini!!!

Hari itu, Senin pagi, 5 Mei 2025, para nakes menerima panggilan darurat. Bukan lewat telepon biasa, karena sinyal di Desa Fatusuki nyaris tak ada.

Baca Juga:  Bukan Senjata Mematikan! Vaksin TBC M72 Justru Jadi Harapan Baru Selamatkan Jutaan Nyawa

Petugas Pustu Fatusuki, Femi Tadja dan Joni Malafu, harus berjalan sejauh tiga kilometer hanya untuk mendapatkan sedikit jaringan agar bisa menghubungi Puskesmas Lelogama.

Pesannya jelas dan mendesak: seorang ibu hamil dalam kondisi kritis akan segera melahirkan.

Tanpa waktu untuk berpikir panjang, Kepala UPTD Puskesmas Lelogama, drg. Tirza Fomeni, langsung mengutus tim medis untuk menjemput sang ibu.

Berita Terkini, Eksklusif di WhatsApp KupangBerita.Com

+ Gabung


Powered By NusaCloudHost