Scroll Ke bawah untuk melanjutkan

Malam di Tengah Kabut, Kisah Heroik Nakes Lelogama Menembus Rimba Demi Nyawa Ibu dan Bayi

Avatar photo
Reporter : Makson Saubaki
Ambulans terjebak di jalur berlumpur saat hujan deras dalam misi penyelamatan.
Ambulans terjebak di jalur berlumpur saat hujan deras dalam misi penyelamatan.

Kabut turun lebat, dan hanya semangat kemanusiaan yang membalut tubuh mereka dari rasa takut dan kelelahan.

Di pagi harinya, 6 Mei, mereka berjalan kaki untuk mencari bantuan. Warga sekitar akhirnya datang mengevakuasi mereka dan ambulans yang terperangkap.

Scroll kebawah untuk lihat konten
Ingin Punya Website? Klik Disini!!!

“Ini bukan pertama kali kami menghadapi medan sulit, tapi kali ini benar-benar menguji batas kami,” ujar salah satu nakes, Juviana, dengan mata yang masih menyimpan lelah tapi juga penuh rasa bangga.

Baca Juga:  Kabupaten Kupang Luncurkan Program WASH Inklusif dan Tangguh Iklim di 26 Puskesmas

Kepala Puskesmas, drg. Tirza Fomeni, menegaskan bahwa keterbatasan infrastruktur tidak boleh menjadi penghalang pelayanan.

“Kami akan terus melayani, apa pun risikonya. Kesehatan adalah hak setiap orang, termasuk mereka yang tinggal di pelosok,” ungkap Tirza dengan penuh senyum.

Kisah ini bukan sekadar cerita tentang persalinan darurat. Ini adalah potret ketulusan dan dedikasi tenaga kesehatan yang rela mempertaruhkan keselamatan demi satu nyawa.

Mereka tak hanya menolong seorang ibu, mereka menyalakan cahaya di tengah gelapnya keterisolasian.***

Berita Terkini, Eksklusif di WhatsApp KupangBerita.Com

+ Gabung


Powered By NusaCloudHost