Ketua MUI H. Muhammad MS menekankan pentingnya saling memaafkan pasca-Ramadan sebagai pondasi karakter umat.
“Memaafkan adalah inti ukhuwah Islamiah. Dari sikap ikhlas itu, kita bangun kerukunan yang nyata,” katanya.
Pada sesi tausiyah, Prof. Reiner Ishaq Lerick, M.Sc., Ph.D., mengajak jamaah memperkuat ukhuwah lewat tiga langkah: saling mengenal, memahami, dan membantu.
“Berbagi rasa senasib sepenanggungan menjadikan persaudaraan tidak sekadar slogan, melainkan kerja nyata,” jelasnya.
Di luar ritual silaturahim, Wali Kota juga menyinggung rencana kolaborasi program pelatihan kader majelis taklim tentang manajemen organisasi dan literasi digital.
Ia berharap sinergi dengan Kemenag dan FKUB dapat memperluas cakupan dakwah inklusif bagi kaum muda dan masyarakat di desa terpencil.
Selain itu, MUI dan Fosimata tengah merancang kegiatan bakti sosial—seperti donor darah dan layanan kesehatan gratis—sebagai wujud kepedulian terhadap kelompok rentan.
Puncak acara diramaikan lomba nasi tumpeng dalam rangka HUT ke-25 Fosimata. Wali Kota menerima satu tumpeng kreasi peserta dan menyerahkan bantuan dana Rp 2 juta kepada Forum Majelis Taklim.
Berita Terkini, Eksklusif di WhatsApp KupangBerita.Com
+ Gabung
Tetap Terhubung Dengan Kami:



CATATAN REDAKSI: Apabila Ada Pihak Yang Merasa Dirugikan Dan /Atau Keberatan Dengan Penayangan Artikel Dan /Atau Berita Tersebut Diatas, Anda Dapat Mengirimkan Artikel Dan /Atau Berita Berisi Sanggahan Dan /Atau Koreksi Kepada Redaksi Kami Laporkan,
Sebagaimana Diatur Dalam Pasal (1) Ayat (11) Dan (12) Undang-Undang Nomor 40 Tahun 1999 Tentang Pers.