Menurut laporan yang dikutip dari fajarpapua.com, para penambang yang selamat kini dalam kondisi genting. Mereka memilih untuk tetap bersembunyi di dalam hutan, berusaha mencari jalur pelarian yang aman dari jangkauan KKB.
Sebagian sudah melintasi sungai menuju Kampung Mabul, namun sekitar 30 orang lainnya masih bertahan di dalam belantara, menghindari deteksi dan menunggu waktu yang tepat untuk menyelamatkan diri.
Salah satu korban selamat yang berhasil diwawancarai mengaku masih syok berat.
“Kami lari tanpa membawa apa-apa. Hanya baju di badan. Banyak yang luka-luka, tapi kami tak bisa berhenti. Kalau berhenti, bisa jadi kami yang berikutnya dibunuh,” ujarnya.
Kondisi di lapangan juga memperlihatkan betapa sulitnya akses ke lokasi kejadian.
Kasatgas Humas Ops Damai Cartenz 2025, Kombes Pol Yusuf Sutejo, menyampaikan bahwa lokasi tambang hanya bisa ditempuh melalui jalur darat yang berat selama 10 jam, dan hanya memungkinkan dilakukan pada siang hari karena kondisi medan yang ekstrem.
“Korban selamat masih berada di TKP. Waktu tempuh dari Yahukimo ke lokasi sekitar 10 jam dan hanya bisa dilakukan pada siang hari,” kata Kombes Yusuf dalam keterangannya kepada media.
Berita Terkini, Eksklusif di WhatsApp KupangBerita.Com
+ Gabung
Tetap Terhubung Dengan Kami:



CATATAN REDAKSI: Apabila Ada Pihak Yang Merasa Dirugikan Dan /Atau Keberatan Dengan Penayangan Artikel Dan /Atau Berita Tersebut Diatas, Anda Dapat Mengirimkan Artikel Dan /Atau Berita Berisi Sanggahan Dan /Atau Koreksi Kepada Redaksi Kami Laporkan,
Sebagaimana Diatur Dalam Pasal (1) Ayat (11) Dan (12) Undang-Undang Nomor 40 Tahun 1999 Tentang Pers.