TNI mengklarifikasi serangan OPM di Yahukimo, Papua Pegunungan. Satu guru tewas dan enam lainnya mengalami luka-luka. Evakuasi dilakukan dengan pengamanan ketat.
Kupang, KBC — TNI melalui Satgas Koops Habema Kogabwilhan III mengonfirmasi jumlah korban serangan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) atau Organisasi Papua Merdeka (OPM) di Distrik Anggruk, Yahukimo.
Serangan yang terjadi pada hari Jumat (21/3) sore itu mengakibatkan satu orang guru tewas dan enam lainnya mengalami luka-luka.
Dansatgas Rajawali II Koops TNI Habema Kogabwilhan III, Letkol Inf Gustiawan, menyebut bahwa para guru menjadi korban setelah tempat mereka mengajar dibakar oleh OPM sekitar pukul 17.00 WIT. Insiden ini meningkatkan kekhawatiran di kalangan tenaga pendidik dan masyarakat setempat.
“Korban sebanyak tujuh orang, satu di antaranya meninggal dunia. Korban dibunuh diketahui bernama Rosalina (30 tahun), ditemukan dengan luka mengenaskan akibat kekerasan,” ungkap Letkol Gustiawan, Minggu (23/3/2025).
Korban Luka-Luka dan Proses Evakuasi
Selain Rosalina yang meninggal dunia, enam guru lainnya mengalami luka-luka dengan rincian:
Luka berat: Vidi, Cosmas, dan Tari
Luka ringan: Vanti, Paskalia, dan Irmawati.
Evakuasi para korban dilakukan dengan pengamanan ketat karena situasi di Distrik Anggruk masih sangat rawan. Tim TNI menghadapi medan berat serta potensi serangan dari kelompok bersenjata saat mengevakuasi jenazah ke Bandara Dekai, Yahukimo, untuk proses identifikasi lebih lanjut.
“Tim kami harus menghadapi tantangan besar, tetapi dengan koordinasi yang baik, evakuasi bisa dilakukan dengan aman,” tambah Gustiawan.
Pangkoops Habema Mayjen TNI Lucky Avianto menekankan bahwa pihaknya terus berupaya menjaga stabilitas keamanan di Yahukimo.
Peningkatan patroli dan pencarian terhadap pelaku terus dilakukan guna mencegah kejadian serupa terulang.
“Satgas Habema hadir untuk memastikan warga negara, khususnya tenaga pendidik, dapat bekerja dengan aman.
Kami mengimbau masyarakat untuk tetap waspada dan segera melaporkan aktivitas mencurigakan,” ujar Mayjen Lucky Avianto.
Aparat kini masih memburu para pelaku dan memperketat pengamanan di wilayah rawan agar kejadian serupa tidak terjadi lagi.***
Berita Terkini, Eksklusif di WhatsApp KupangBerita.Com
+ Gabung
Tetap Terhubung Dengan Kami:



CATATAN REDAKSI: Apabila Ada Pihak Yang Merasa Dirugikan Dan /Atau Keberatan Dengan Penayangan Artikel Dan /Atau Berita Tersebut Diatas, Anda Dapat Mengirimkan Artikel Dan /Atau Berita Berisi Sanggahan Dan /Atau Koreksi Kepada Redaksi Kami Laporkan,
Sebagaimana Diatur Dalam Pasal (1) Ayat (11) Dan (12) Undang-Undang Nomor 40 Tahun 1999 Tentang Pers.