Dari kenaikan status tersebut, masyarakat dilarang memasuki area 6 kilometer dan 7 kilometer wilayah sektoral.
Pemerintah Kabupaten Flores Timur bergerak cepat untuk upaya pendampingan masyarakat dengan fokus utama evakuasi dan penyelamatan.
Kendati masih belum ada erupsi besar seperti yang terjadi pada November 2024 lalu, namun tanda-tanda erupsi seperti munculnya lava pijar dari puncak kawah sudah mulai terjadi.
Di sisi lain, potensi bencana turunan dari erupsi gunungapi seperti banjir lahar hujan juga diharapkan dapat diwaspadai.
Stasiun Meteorologi Kelas II El Tari, Kupang, merilis prakiraan cuaca yang menyebutkan sebagian besar wilayah NTT termasuk Kabupaten Flores Timur, berpotensi mengalami cuaca ekstrem sampai 22 Februari mendatang.
Berikutnya, kejadian banjir yang terjadi di Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan, dilaporkan telah surut dan aktivitas masyarakat berangsur normal.
Sebelumnya, 24.938 jiwa terdampak banjir yang dipicu oleh faktor cuaca dan kiriman air dari wilayah hulu.
Adapun banjir di Kabupaten Bima, Nusa Tenggara Barat, mulai berangsur surut, kendati sebagian wilayah seperti Desa Dadibou, Kecamatan Woha masih tergenang setinggi 20-60 sentimeter dan Desa Hidrasa di Kecamatan Lampu pun masih terendam banjir dengan ketinggian muka air antara 20-200 sentimeter.
Berita Terkini, Eksklusif di WhatsApp KupangBerita.Com
+ Gabung
Tetap Terhubung Dengan Kami:



CATATAN REDAKSI: Apabila Ada Pihak Yang Merasa Dirugikan Dan /Atau Keberatan Dengan Penayangan Artikel Dan /Atau Berita Tersebut Diatas, Anda Dapat Mengirimkan Artikel Dan /Atau Berita Berisi Sanggahan Dan /Atau Koreksi Kepada Redaksi Kami Laporkan,
Sebagaimana Diatur Dalam Pasal (1) Ayat (11) Dan (12) Undang-Undang Nomor 40 Tahun 1999 Tentang Pers.