Kupang, KBC — Pemerintah melalui PT PLN (Persero) terus berkomitmen menghadirkan listrik ke seluruh pelosok Indonesia, termasuk di wilayah Nusa Tenggara Timur (NTT).
Sepanjang tahun 2024, PLN Unit Induk Wilayah NTT (UIW NTT) telah berhasil mencapai 72 desa dan 158 dusun di berbagai daerah sebagai bagian dari upaya mewujudkan energi berkeadilan bagi masyarakat.
Proyek elektrifikasi ini dilakukan melalui tiga Unit Pelaksana Pembangunan Kelistrikan (UP2K), yaitu PLN UP2K Kupang, PLN UP2K Sumba, dan PLN UP2K Flores.
Dengan kerja keras dan koordinasi yang baik, unit ketiga berhasil membangun infrastruktur listrik yang memungkinkan masyarakat di desa dan dusun terpencil menikmati akses energi listrik secara berkelanjutan.
General Manager PLN UIW NTT, F. Eko Sulistyono, menyampaikan apresiasi atas keberhasilan ini.
Menurutnya, program listrik masuk desa dan dusun merupakan bentuk nyata dari tanggung jawab PLN dalam mendukung kebijakan pemerintah untuk menyediakan energi listrik bagi seluruh masyarakat, khususnya di Provinsi NTT.
Keberhasilan ini adalah bukti nyata dari komitmen kami dalam menjalankan amanah untuk melistriki seluruh wilayah Indonesia, termasuk daerah yang sebelumnya sulit dijangkau.
Dengan adanya listrik, kami berharap masyarakat dapat meningkatkan taraf hidup dan kesejahteraan mereka,” ujar Eko Sulistyono, Kamis (06/1) malam di Kantor PLN Kupang.
Lebih lanjut, Eko menegaskan bahwa pencapaian ini bukanlah hasil kerja satu pihak saja, melainkan merupakan sinergi antara berbagai pemangku kepentingan.
“Keberhasilan ini terwujud berkat kerja sama erat antara PLN, pemerintah daerah, mitra kerja, tokoh masyarakat, tokoh agama, dan tentunya dukungan penuh dari masyarakat setempat.
Kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam menyukseskan pembangunan infrastruktur kelistrikan ini,” tambahnya.
Agar dapat mencapai desa dan dusun yang sebelumnya belum terjangkau listrik, PLN telah membangun berbagai infrastruktur penting, termasuk:
Jaringan Tegangan Menengah (JTM) sepanjang 696,64 km
Jaringan Tegangan Rendah (JTR) sepanjang 1.101,77 km dan 242 gardu distribusi dengan kapasitas 12.100 kVA.
Proyek ini didanai melalui Penyertaan Modal Negara (PMN) dengan total anggaran mencapai Rp618,64 miliar.
Investasi ini diharapkan tidak hanya memberikan akses listrik kepada masyarakat, tetapi juga mendorong pertumbuhan ekonomi di daerah pedesaan.
Hadirnya listrik di desa-desa terpencil di NTT membawa banyak manfaat bagi masyarakat.
Beberapa dampak positif dari elektrifikasi ini antara lain:
Meningkatkan Kualitas Hidup
Dengan adanya listrik, masyarakat kini dapat menikmati fasilitas pencahayaan yang lebih baik,meningkatkan kenyamanan hidup, serta mendukung aktivitas sehari-hari seperti belajar dan bekerja.
Mendorong Pertumbah Ekonomi Masyarakat.
Hadirnya listrik di masyarakat pedesaan dapat mendorong pertumbuhan ekonomi masyarakat adanya pengembangan UMKM seperti pertanian, peternakan dan perkebunan turut memacu pertumbuhan ekonomi di pedesaan.***
Berita Terkini, Eksklusif di WhatsApp KupangBerita.Com
+ Gabung
Tetap Terhubung Dengan Kami:
CATATAN REDAKSI: Apabila Ada Pihak Yang Merasa Dirugikan Dan /Atau Keberatan Dengan Penayangan Artikel Dan /Atau Berita Tersebut Diatas, Anda Dapat Mengirimkan Artikel Dan /Atau Berita Berisi Sanggahan Dan /Atau Koreksi Kepada Redaksi Kami Laporkan,
Sebagaimana Diatur Dalam Pasal (1) Ayat (11) Dan (12) Undang-Undang Nomor 40 Tahun 1999 Tentang Pers.