“Awalnya kami bersama sepakati agar tanah yang digusur untuk kebutuhan material tampa pembayaran,”ungkapnya, Jumat (17/1).
Dirinya mengaku kesal bahkan terkesan pekerjaan dilakukan oleh orang lain, namun seolah dia yang memikul tanggung jawab.
Sementara salah satu warga, Ardo Hakeng dengan tegas meminta agar pelaksana segera menyelesaikan pekerjaan ini.
Pasalnya badan jalan yang sudah terbentuk saat ini kondisinya lebih parah dari sebelumnya dan kendaraan kesulitan melintas disana.
“Kemarin saja masih ada kecelakaan karena jalan kerikil banyak, ini juga turunan terlalu curam jadi kendaraan roda empat kesulitan menanjak,” ungkap Ardo.
Dia meminta agar pekerjaan tersisa segera diselesaikan agar masyarakat yang sudah merelakan tanah mereka untuk digunakan dalam pekerjaan ini merasa puas.
Sementara Camat Amarasi Selatan, Agus Abineno mengatakan protes masyarakat ini merupakan bentuk kepedulian masyarakat akan adanya pekerjaan yang masuk ke wilayah mereka.
Kepada masyarakat dia berjanji akan menyelesaikan pekerjaan yang belum selesai dan meminta masyarakat juga ikut mengawal pekerjaan ini.
Berita Terkini, Eksklusif di WhatsApp KupangBerita.Com
+ Gabung
Tetap Terhubung Dengan Kami:
CATATAN REDAKSI: Apabila Ada Pihak Yang Merasa Dirugikan Dan /Atau Keberatan Dengan Penayangan Artikel Dan /Atau Berita Tersebut Diatas, Anda Dapat Mengirimkan Artikel Dan /Atau Berita Berisi Sanggahan Dan /Atau Koreksi Kepada Redaksi Kami Laporkan,
Sebagaimana Diatur Dalam Pasal (1) Ayat (11) Dan (12) Undang-Undang Nomor 40 Tahun 1999 Tentang Pers.