Scroll Ke bawah untuk melanjutkan

BMKG Peringatkan Gempa Megathrust Capai M 8,9 di Indonesia Tinggal Menunggu Waktu

Avatar photo
Reporter : Makson Saubaki Editor: Redaksi
Foto. BMKG Peringatkan Gempa Megathrust Capai M 8,9 di Indonesia Tinggal Menunggu Waktu.
Foto. BMKG Peringatkan Gempa Megathrust Capai M 8,9 di Indonesia Tinggal Menunggu Waktu.

Lempeng samudra yang menunjam ke bawah lempeng benua membentuk medan tegangan (stress) pada bidang kontak antarlempeng, yang kemudian dapat bergeser secara tiba-tiba memicu gempa.

Scroll kebawah untuk lihat konten
Ingin Punya Website? Klik Disini!!!

Jika terjadi gempa, bagian lempeng benua yang berada di atas lempeng samudra bergerak terdorong naik (thrusting).

Gempa dalam skala besar yang terjadi di laut ini, kemudian memicu tsunami.

Ada tiga zona megathrust di Indonesia yang termasuk dalam zona subduksi aktif. Yaitu subduksi Sunda mencakup Sumatera, Jawa, Bali, Lombok, dan Sumba.

Baca Juga:  Darurat Kekerasan Digital: 87 Persen Jurnalis Perempuan Jadi Korban, Dewan Pers Bentuk SATNAS

Lalu ada subduksi Banda, subduksi Lempeng Laut Maluku, subduksi Sulawesi, subduksi Lempeng Laut Filipina, dan subduksi Utara Papua.

Juga ada tiga segmentasi megathrust di Samudra Hindia selatan Jawa.

Segmentasi megathrust tersebut, yaitu segmen Jawa Timur, segmen Jawa Tengah-Jawa Barat, dan segmen Banten-Selat Sunda.

Ketiga segmen megathrust ini memiliki magnitudo tertarget M 8.7, yang artinya zona megathrust menyimpan potensi gempa besar.

Langkah preventif BMKG

Terkait potensi gempa besar dan tsunami akibat megathrust, Daryono mengatakan, BMKG sudah menyiapkan system monitoring, processing, dan diseminasi informasi gempabumi dan peringatan dini tsunami yang semakin cepat dan akurat.

Baca Juga:  Mutasi Besar Polri: Kapolda dan Wakapolda NTT Bergeser

Selain itu upaya lain dijelaskan Daryono yakni memberikan edukasi, pelatihan mitigasi, drill, evakuasi, berbasis pemodelan tsunami kepada pemerintah daerah, stakeholder, masyarakat, pelaku usaha pariwisata pantai, dan industri pantai serta infrastruktur kritis, seperti pelabuhan dan bandara pantai.

Kegiatan tersebut dikemas dalam kegiatan Sekolah Lapang Gempa Bumi dan Tsunami (SLG), BMKG Goes To School (BGTS), dan Pembentukan Masyarakat Siaga tsunami atau Tsunami Ready Community.

Berita Terkini, Eksklusif di WhatsApp KupangBerita.Com

+ Gabung


Powered By NusaCloudHost