Di Indonesia, Komisi Nasional Anti Kekerasan terhadap Perempuan (Komnas Perempuan) mencatat dalam Catatan Tahunan (CATAHU) Komnas Perempuan, 401.975 kasus kekerasan terhadap perempuan sepanjang 2023, dengan 289.111 kasus di antaranya merupakan kekerasan berbasis gender.
“Selain itu terjadi peningkatan yang signifikan dari pelaporan kasus pelecehan seksual dan pemaksaan aborsi.
Demikian juga terjadi peningkatan pelaporan kasus kekerasan di ranah negara, utamanya kasus yang terkait dengan konflik sumber daya alam, tata ruang, dan agraria” jelas Andy Yentriyani.
“Namun, sangat penting memahami bahwa data dalam CATAHU hanya merupakan indikasi dari fenomena puncak gunung es persoalan kekerasan berbasis gender terhadap perempuan di dalam masyarakat,” pungkas Andy.
Peran Film Pendek dalam Merespons KBG
Film pendek menawarkan ruang dialog, sehingga mendorong kesadaran tentang kekerasan berbasis gender.
Minikino, dengan pengalamannya dalam menyelenggarakan lokakarya dan kompetisi film pendek, percaya bahwa film dapat menjadi alat yang efektif untuk menyuarakan isu ini.
Pendekatan film vertikal, mirip dengan fotografi potret, mampu menangkap sisi personal manusia dengan lebih dekat dan intim.
Bani Nasution, salah satu mentor dalam Kompetisi dan Produksi Film Vertikal, mengatakan, “isu kekerasan berbasis gender akan sangat powerful jika dibingkai dalam format vertikal karena dapat mendekatkan penonton pada perasaan-perasaan yang lebih intim dan emosional.
Berita Terkini, Eksklusif di WhatsApp KupangBerita.Com
+ Gabung
Tetap Terhubung Dengan Kami:



CATATAN REDAKSI: Apabila Ada Pihak Yang Merasa Dirugikan Dan /Atau Keberatan Dengan Penayangan Artikel Dan /Atau Berita Tersebut Diatas, Anda Dapat Mengirimkan Artikel Dan /Atau Berita Berisi Sanggahan Dan /Atau Koreksi Kepada Redaksi Kami Laporkan,
Sebagaimana Diatur Dalam Pasal (1) Ayat (11) Dan (12) Undang-Undang Nomor 40 Tahun 1999 Tentang Pers.