Oelamasi, Kupangberita.com, — Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Kupang, dr. Robert Amaheka, sebut data hasil perhitungan prevalensi stunting dari Survei Status Gizi Indonesia (SSGI), tidak akurat.
“SSGI mengeluarkan data yang amat sangat, kontroversial terkait prevalensi stunting di Kabupaten Kupang.
Data yang dikeluarkan SSGI bahwa ada 30-an ribu lebih keluarga mengalami stunting dan data tersebut tidak tampilkan by name by address.
Angka 30-an ribu lebih didapat dari mana. Dan tidak ada nama dan alamat yang jelas dari sasaran tersebut langka penaganan seperti apa,”ungkapnya, Kamis (27/07) di Oelamasi.
Dijelaskan Robert, alat ukur yang dipakai dan dapat dipertanggungjawabkan secara nasional adalah Elektronik Pencatatan dan Pelaporan Gizi Balita Berbasis Masyarakat (e-PPGBBM).
“Selaku dinas teknis yang mengurusi penimbangan dan ukur bayi/balita. Jangan membuat dualisme pengukuran stunting di Kabupaten Kupang.
Jika selama ini sudah gunakan alat ukur e-ppbbgm maka alat ukur yang lain disingkirkan,”pungkasnya.
Berita Terkini, Eksklusif di WhatsApp KupangBerita.Com
+ Gabung
Tetap Terhubung Dengan Kami:
CATATAN REDAKSI: Apabila Ada Pihak Yang Merasa Dirugikan Dan /Atau Keberatan Dengan Penayangan Artikel Dan /Atau Berita Tersebut Diatas, Anda Dapat Mengirimkan Artikel Dan /Atau Berita Berisi Sanggahan Dan /Atau Koreksi Kepada Redaksi Kami Laporkan,
Sebagaimana Diatur Dalam Pasal (1) Ayat (11) Dan (12) Undang-Undang Nomor 40 Tahun 1999 Tentang Pers.