Dampak Banjir Petani di Kabupaten Kupang Terancam Gagal Panen

Foto. Ketua Komisi III DPRD Kabupaten Kupang, Deasy Ballo- Foeh, Tim Dinas PUPR dan masyarakat saat melihat kondisi bendungan Leter T di Kelurahan Babau yang jebol di hantam banjir.
Foto. Ketua Komisi III DPRD Kabupaten Kupang, Deasy Ballo- Foeh, Tim Dinas PUPR dan masyarakat saat melihat kondisi bendungan Leter T di Kelurahan Babau yang jebol di hantam banjir.

Saya berbangga disini kita menemukan adanya kerja sama yang sangat luar biasa,”ungkap Deasy Ballo.

Dikatakan Deasy Balo, langkah dan upaya yang sudah dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten Kupang melalui BPBD dan Dinas PUPR dengan menurunkan alat berat untuk membatu masyarakat ini sangat luar biasa.

Untuk itu, saya akan terus mendorong Pemerintah melalui dinas teknis untuk melakukan percepatan penanggulangan ini lebih cepat lagi. Karena kerusakan ini tidak hanya pada titik ini saja tetapi ada dibeberapa lokasi.

“Faktanya saat ini, banyak areal sawah yang baru selesai ditanam sudah mulai mengering. Untuk itu langkah percepatan ini harus segera,”bebernya.

“Tentu lewat kerja – kerja kolaborasi ini sangat baik. Karena bila masyarakat alami gagal tanam dan gagal penen tentu akan ada ancaman kelaparan.

Saya yakin atas kerja keras masyarakat yang didukung oleh Pemerintah dan DPRD, persoalan gagal tanam dan gagal panen tidak akan terjadi,”tambahnya.

Sementara itu, Ketua Poktan Satu Rasa, Kelurahan Babau, Yap Bait membenarkan akibat kerusakan Bendungan Leter T tersebut sebanyak 207 hektar sawah yang dikelola belasan Kelompok Tani dengan ratusan anggotanya tersebut terancam gagal tanam.

Berita Terkini, Eksklusif di WhatsApp KupangBerita.Com

+ Gabung

Exit mobile version