Tak hanya jagung, menurut VBL, tahun depan NTT membutuhkan kelor basah sejumlah 10 ribu ton.
Kelor ini akan diolah di pabrik yang akan dibangun di NTT untuk dijadikan pakan ternak. Oleh karena itu, Pemprov NTT sedang membangun kerja sama dengan berbagai lembaga untuk memenuhi kebutuhan ini.
“Kalian juga bisa terlibat di situ. 10 ribu ton ini tidak gampang. Harus kerja keras, karena ini untuk pakan ternak kita.
Kita punya ranch di Sumba terbesar di Indonesia. Kita butuh pakan yang sangat banyak,” kata politisi Partai Nasdem ini.
Menurutnya, sudah ada riset yang menyatakan kelor mempunyai kandungan protein hingga 35 persen. Ini juga sudah diujicoba untuk ternak.
Tak hanya kelor, VBL juga mengatakan saat ini sedang dilakukan budidaya lobster di Mulut Seribu, Kabupaten Rote Ndao.
Ke depan NTT bisa mengekspor lobster hidup dengan kualitas tinggi.
Oleh karena itu, dibutuhkan siput yang banyak sebagai makanan lobster. “Ini peluang yang bisa dimanfaatkan untuk meningkatkan ekonomi. Karena kita butuh dalam jumlah yang banyak,” ujarnya.
Berita Terkini, Eksklusif di WhatsApp KupangBerita.Com
+ Gabung
Tetap Terhubung Dengan Kami:
CATATAN REDAKSI: Apabila Ada Pihak Yang Merasa Dirugikan Dan /Atau Keberatan Dengan Penayangan Artikel Dan /Atau Berita Tersebut Diatas, Anda Dapat Mengirimkan Artikel Dan /Atau Berita Berisi Sanggahan Dan /Atau Koreksi Kepada Redaksi Kami Laporkan,
Sebagaimana Diatur Dalam Pasal (1) Ayat (11) Dan (12) Undang-Undang Nomor 40 Tahun 1999 Tentang Pers.