“Terkait makanan, ditengah pandemi Covid-19 ini menurut saya sangat ada hikmatnya memang pandemi ini juga menjadi malapetaka bagi kita semua, tetapi memberikan kesempatan dalam pembenahan diri karena saat ini kita sementara berdiam diri untuk mencari potensi di daerah,” ujar Julie Laiskodat.
Julie menambahkan, saya seorang diri tidak mungkin dapat menjangkau tiga ribu lebih desa di NTT. Karena itu saya butuh bantuannya dari masing – masing UMKM ini dapat menginformasikan kepada kepada kami terkait potensi UMKM di desa.
“Di NTT sudah ada potensi seperti kopi, madu, gula semut, kelor dan jenis prodak unggulan UMKM lainnya, dimana lagi pelaku UMKM lain mohon menginformasikan kepada kami sehingga produknya kami beli dan pasarkan,” pinta Ketua Dekranasda NTT.
Harapannya melalui, pemerintah provinsi NTT ke depan tidak ada lagi prodak makanan dan minuman dari luar yang mendominasi pasaran di NTT.
Tantangan terberat pasti ditanya langsung dari pemakai langsung retail atau restoran apakah akan kontinyu atau tidak, berapa banyak dan ada apa saja hal ini tentu UMKM di bawah dapat mengisi kebutuhan secara kontinyu jangan sampai terbatas tentu ini juga harus ada ikatan dalam bentuk kontrak kerja sama.
Berita Terkini, Eksklusif di WhatsApp KupangBerita.Com
+ Gabung
Tetap Terhubung Dengan Kami:
CATATAN REDAKSI: Apabila Ada Pihak Yang Merasa Dirugikan Dan /Atau Keberatan Dengan Penayangan Artikel Dan /Atau Berita Tersebut Diatas, Anda Dapat Mengirimkan Artikel Dan /Atau Berita Berisi Sanggahan Dan /Atau Koreksi Kepada Redaksi Kami Laporkan,
Sebagaimana Diatur Dalam Pasal (1) Ayat (11) Dan (12) Undang-Undang Nomor 40 Tahun 1999 Tentang Pers.