Wakil Wali Kota Kupang Tegaskan Dukung Paskah Oikumene Pemuda GMIT 2025

Ketua Panitia Prosesi Paskah, Yeskiel Loudoe, menjelaskan bahwa rute prosesi akan mempertimbangkan nilai toleransi antar umat beragam.

Salah satu opsi yang diajukan adalah menjadikan Gereja Kota Kupang sebagai titik akhir prosesi, yang bertepatan dengan waktu Salat Isya dan bunyi lonceng gereja.

Langkah ini diharapkan menjadi simbol keharmonisan dan perdamaian di Kota Kupang.

Panitia berharap dukungan dari Pemerintah Kota Kupang tidak hanya bersifat administratif, tetapi juga terlibat langsung dalam penyelenggaraan kegiatan ini.

“Apalagi, proses ini melibatkan banyak klasis dari seluruh NTT, sehingga akan menjadi momen besar bagi Kota Kupang,” ungkap Yeskiel Loudoe.

Ketua Pemuda GMIT, Erenst Blegur, menjelaskan sebagai bagian dari rangkaian kegiatan, panitia berencana mengadakan doa bersama serentak pada pukul 19.00 WITA.

“Doa ini diharapkan menjadi layanan perdamaian tidak hanya bagi Kota Kupang, tetapi juga bagi Indonesia dan dunia.

Kami berharap pemerintah dapat mengeluarkan seruan kepada masyarakat untuk berdoa dari rumah masing-masing pada waktu yang ditentukan,” ungkapnya.

Tetap Terhubung Dengan Kami:

Laporkan Ikuti Kami Subscribe

CATATAN REDAKSI: Apabila Ada Pihak Yang Merasa Dirugikan Dan /Atau Keberatan Dengan Penayangan Artikel Dan /Atau Berita Tersebut Diatas, Anda Dapat Mengirimkan Artikel Dan /Atau Berita Berisi Sanggahan Dan /Atau Koreksi Kepada Redaksi Kami Laporkan,
Sebagaimana Diatur Dalam Pasal (1) Ayat (11) Dan (12) Undang-Undang Nomor 40 Tahun 1999 Tentang Pers.