“Kami sangat berharap pemerintah memperhatikan kondisi ini dan segera melakukan normalisasi sungai serta drainase yang tersumbat material agar tidak ada lagi banjir di wilayah ini,” pungkas Gordo
Hingga berita ini diturunkan, air mulai surut. Namun warga masih bergelut dengan lumpur dan sisa-sisa material di dalam rumah.
Kepala BPBD Kabupaten Kupang, Semmy Tinenti, saat dikonfirmasi media mengemukakan bahwa berdasarkan peta rawan bencana, Desa Oebelo menjadi salah satu wilayah berpotensi mengalami bencana banjir.
“Hampir setiap tahun saat musim penghujan tiba, Desa Oebelo akan mengalami musibah banjir.
Hujan dengan intensitas sedang menuju intensitas tinggi maka Desa Oebelo pasti alami banjir,” jelasnya.
Dijelaskan Semmy Tinenti, bahwa dalam peta rawan bencana banjir terdapat dua lokasi di Desa Oebelo yang selalu menjadi titik terjadinya banjir.
“Titik pertama terletak di jembatan penghubung antara batas Desa Tanah Merah dan Desa Oebelo dan titik kedua berada di wilayah dusun 2 Desa Oebelo,”ungkapnya.
Berita Terkini, Eksklusif di WhatsApp KupangBerita.Com
+ Gabung
Tetap Terhubung Dengan Kami:
CATATAN REDAKSI: Apabila Ada Pihak Yang Merasa Dirugikan Dan /Atau Keberatan Dengan Penayangan Artikel Dan /Atau Berita Tersebut Diatas, Anda Dapat Mengirimkan Artikel Dan /Atau Berita Berisi Sanggahan Dan /Atau Koreksi Kepada Redaksi Kami Laporkan,
Sebagaimana Diatur Dalam Pasal (1) Ayat (11) Dan (12) Undang-Undang Nomor 40 Tahun 1999 Tentang Pers.