“Pak Andriko jabatannya hanya berapa hari di NTT lalu mau bikin lelang jabatan Dewan Komisaris dan Dirut Bank NTT segala macam.
Urgensinya apa? Dugaannya tidak lain itu untuk kepentingan ‘pembisik’ yang ingin kembalikan orang-orangnya ke bank NTT dan untuk urus bank NTT sesuai kepentingan mereka.
Padahal kita tahu, orang-orang lama itu bermasalah semua,” kritik Amos Corputy.
Menurut Amos, karena masa jabatan Frans Gana selaku Komisaris Independen bank NTT telah selesai per 10 Juni 2024, maka secara aturan seharusnya Frans kembali mengikuti proses lamaran dari awal dan di assesment, bukan RUPS langsung kembali mengangkatnya sebagai Komisaris Independen Bank NTT.
“Masa jabatannya sudah selesai dan bukan lagi komisaris, tetapi diangkat kembali RUPS yang prosesnya juga maladministrasi, tanpa melalui proses rekrutmen sebagaimana awalnya ia berproses menjadi Komisaris Bank NTT.
Jadi ini kesalahan administrasinya sangat akut,” kritiknya lagi.
Menurut Amos, bahwa mantan Dirut Bank NTT itu, Frans Gana selaku Ketua KRN Bank NTT atau Komisaris Independen Bank NTT diduga kembali merekrut mantan Komut Bank NTT, Juvenile Djojana sebagai anggota Tim Assesor calon Anggota Dewan Komisaris Bank NTT.
Berita Terkini, Eksklusif di WhatsApp KupangBerita.Com
+ Gabung
Tetap Terhubung Dengan Kami:
CATATAN REDAKSI: Apabila Ada Pihak Yang Merasa Dirugikan Dan /Atau Keberatan Dengan Penayangan Artikel Dan /Atau Berita Tersebut Diatas, Anda Dapat Mengirimkan Artikel Dan /Atau Berita Berisi Sanggahan Dan /Atau Koreksi Kepada Redaksi Kami Laporkan,
Sebagaimana Diatur Dalam Pasal (1) Ayat (11) Dan (12) Undang-Undang Nomor 40 Tahun 1999 Tentang Pers.