Artinya, perekonomian provinsi dengan jumlah penduduk 5,6 juta jiwa ini ditopang oleh para petani, peternak, dan nelayan.
Sayangnya, mayoritas kelompok nelayan petani peternak adalah kelompok miskin. Mereka menjadi sumber ekonomi NTT, namun mengalami kemiskinan ekstrem.
“Karena itu, kalau mau menyejahterakan masyarakat, maka berdayakan tiga sektor primer ini. Hadirkan program konkrit untuk masyarakat membangun desa.
Mereka harus berdaya dan sejahtera,” terang Mantan Anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI ini.
Untuk bisa meraih kesejahteraan, dirinya menjelaskan, pemimpin harus memiliki terobosan inovasi dan kreasi.
Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) NTT terbatas sehingga tidak memiliki keleluasaan fiskal.
Melihat pada postur APBD NTT 2024, pendapatan daerah tercatat sebesar Rp5,164 triliun. Dari nominal tersebut, sebanyak Rp1,773 triliun berasal dari Pendapatan Asli Daerah (PAD), sebesar Rp3,388 triliun dari Pendapatan Transfer Pemerintah Pusat (PTPP), dan sebesar Rp2,55 miliar berasal dari pendapatan hibah.
Berita Terkini, Eksklusif di WhatsApp KupangBerita.Com
+ Gabung
Tetap Terhubung Dengan Kami:
CATATAN REDAKSI: Apabila Ada Pihak Yang Merasa Dirugikan Dan /Atau Keberatan Dengan Penayangan Artikel Dan /Atau Berita Tersebut Diatas, Anda Dapat Mengirimkan Artikel Dan /Atau Berita Berisi Sanggahan Dan /Atau Koreksi Kepada Redaksi Kami Laporkan,
Sebagaimana Diatur Dalam Pasal (1) Ayat (11) Dan (12) Undang-Undang Nomor 40 Tahun 1999 Tentang Pers.