“Program ini bahasa bakunya adalah pengarusutamaan gender.
Bagaimana mencapai adanya kesetaraan dan keadilan gender (KKG) melalui pengintegrasian pengalaman, kebutuhan, aspirasi perempuan ke dalam berbagai kebijakan dan program mulai dari tahap perencanaan, penganggaran, pelaksanaan dan pemantauan,” terang Mantan Dosen di sejumlah kampus di Jakarta tersebut.
Contoh sederhana, Ansy melanjutkan, selama ini belum ada Musyawarah Rencana Pembangunan (Musrembang) yang di dalamnya menghadirkan dan memberikan peran serta keterlibatan khusus kaum perempuan dalam membahas isu-isu perempuan.
Padahal, banyak persoalan mendasar yang terjadi di NTT berkaitan erat dengan keberadaan perempuan, mulai dari stunting (gizi buruk) hingga human trafficking (perdagangan orang).
Sebagai satu-satunya Calon Gubernur NTT yang berpasangan dengan seorang perempuan, Ansy Lema menegaskan bahwa duet Ansy-Jane akan melahirkan kombinasi yang dibutuhkan untuk mengurusi persoalan perempuan di NTT.
“Saya butuh Kaka Jane sebagai seorang perempuan karena memiliki karakter yang detil, ulet, pekerja keras, serta memiliki latar belakang pendidikan dan pengalaman yang memahami angka, data dan persoalan.
Berita Terkini, Eksklusif di WhatsApp KupangBerita.Com
+ Gabung
Tetap Terhubung Dengan Kami:
CATATAN REDAKSI: Apabila Ada Pihak Yang Merasa Dirugikan Dan /Atau Keberatan Dengan Penayangan Artikel Dan /Atau Berita Tersebut Diatas, Anda Dapat Mengirimkan Artikel Dan /Atau Berita Berisi Sanggahan Dan /Atau Koreksi Kepada Redaksi Kami Laporkan,
Sebagaimana Diatur Dalam Pasal (1) Ayat (11) Dan (12) Undang-Undang Nomor 40 Tahun 1999 Tentang Pers.