“Ruang pemasaran sudah terbuka, tinggal kepekaan kita melihat peluang untuk memasarkan hasil bumi yang kita miliki,” ungkapnya.
Alexon mengatakan lokasi pariwisata yang terdapat di Amfoang, baik itu Bukit Humon dan Observatorium Nasional, kelak akan menjadi destinasi wisata yang populer dan ramai di kunjungi wisatawan.
Oleh karena itu OPD terkait dapat mendukung kegiatan ini kedepannya, sehingga tempat ini menjadi agrowisata yang dilengkapi fasilitas yang baik, dari makanan, hasil bumi, dan pendukung lainnya.
Ketua Kelompok Kanaan, Marthen Haenael Mengungkapkan bahwa budi daya jeruk keprok ini sudah lama, namun tanamnya hanya sekitar pekarangan rumah dan tidak ada pengembangan.
Berjalannya waktu Pemerintah Kabupaten Kupang, melalui Dinas Pertanian bantu kami dengan pemberian anakan jeruk keprok.
“Atas bantuan tersebut, kami melalui kelompok mulai tanam dilahan yang awalnya hanya 1,5 ha.
Namun sejak tahun 2023 hingga saat sudah lakukan pengembangan hingga ratusan hektare,” ungkapnya.
Ia mengatakan pengunjung dengan modal Rp10.000 sudah bisa beli tiket masuk, dan langsung petik Jeruk Keprok dar pohon, gratis maka. 5 buah. Selebihnya per kg Rp25.0000. (Advetorial/***)
Berita Terkini, Eksklusif di WhatsApp KupangBerita.Com
+ Gabung
Tetap Terhubung Dengan Kami:
CATATAN REDAKSI: Apabila Ada Pihak Yang Merasa Dirugikan Dan /Atau Keberatan Dengan Penayangan Artikel Dan /Atau Berita Tersebut Diatas, Anda Dapat Mengirimkan Artikel Dan /Atau Berita Berisi Sanggahan Dan /Atau Koreksi Kepada Redaksi Kami Laporkan,
Sebagaimana Diatur Dalam Pasal (1) Ayat (11) Dan (12) Undang-Undang Nomor 40 Tahun 1999 Tentang Pers.