“Penurunan suhu ini disebabkan oleh musim kemarau yang sedang berlangsung dan aktifnya angin Monsun Australia,” Jelas Sti Nenotek, Kamis (18/8).
Ia mengatakan, angin Monsun Australia tersebut membawa udara dingin dan kering dari Australia, menyebabkan cuaca di NTT menjadi lebih dingin dan kering daripada biasanya.
“Memang siang hari langit, tampak cerah memungkinkan matahari menghangatkan bumi lebih banyak. Namun pada malam hari, panas dari bumi lepas ke luar angkasa tanpa terhalang awan, sehingga suhu menjadi lebih dingin.
Rendahnya kelembapan udara selama musim kemarau berkontribusi pada fenomena ini.
Udara dengan kandungan uap air yang rendah mengurangi peluang terbentuknya awan, sehingga panas dari permukaan bumi lebih mudah dilepaskan ke atmosfer,” ujarnya.
Terhadap suhu dingin ini, kata Sti membawa sejumlah dampak yang harus perlu diwaspadai.
Masyarakat tetap waspada dan berhati-hati terhadap risiko kekeringan, kebakaran hutan dan lahan, serta debu dan polusi.
Kami berharap masyarakat di seluruh NTT diminta untuk mempersiapkan diri dengan baik menghadapi cuaca dingin ini dan selalu mengikuti informasi terbaru dari Stasiun Meteorologi El Tari Kupang.***
Berita Terkini, Eksklusif di WhatsApp KupangBerita.Com
+ Gabung
Tetap Terhubung Dengan Kami:
CATATAN REDAKSI: Apabila Ada Pihak Yang Merasa Dirugikan Dan /Atau Keberatan Dengan Penayangan Artikel Dan /Atau Berita Tersebut Diatas, Anda Dapat Mengirimkan Artikel Dan /Atau Berita Berisi Sanggahan Dan /Atau Koreksi Kepada Redaksi Kami Laporkan,
Sebagaimana Diatur Dalam Pasal (1) Ayat (11) Dan (12) Undang-Undang Nomor 40 Tahun 1999 Tentang Pers.