Menurut Hans, pasar ini awalnya sangat ramai, tetapi karena salah atur dengan memindahkan hari pasar maka pasar ini kemudian menjadi sepi dan akhirnya tutup.
“Bila nanti pasar ini kembali beroperasi kita harus mempersiapkan strategi-strategi agar pasar ini berkembang.
Terutama tidak hanya menyediakan hasil-hasil pertanian dan perkebunan sebagai barang jualan disini.
Akan tetapi lebih dari itu, keunggulan utama Amarasi yaitu peternakan sapi juga harus dioptimalkan dengan menjadikan Pasar Bakait sebagai pasar hewan terbesar di Kabupaten Kupang,” ujar Hans Taopan.
Lebih lanjut dikatakan Hans Taopan bahwa kondisi hasil perkebunan dan hortikultura di wilayah Amarasi sudah mulai kalah jauh dari wilayah lain maka sebaiknya kita rubah pasar ini jadi pasar hewan.
“Itupun kalau disetujui bersama. Pontesi paling besar di Amarasi yakni ternak sapi, kita setiap minggu beli sapi di pasar hewan di Lili.
Hampir Rp50 miliar uang orang Amarasi setiap minggu beredar di Pasar Lili. Karena orang Amarasi selesai jual sapi, beli lagi sapi untuk pelihara,” katanya.***
Berita Terkini, Eksklusif di WhatsApp KupangBerita.Com
+ Gabung
Tetap Terhubung Dengan Kami:
CATATAN REDAKSI: Apabila Ada Pihak Yang Merasa Dirugikan Dan /Atau Keberatan Dengan Penayangan Artikel Dan /Atau Berita Tersebut Diatas, Anda Dapat Mengirimkan Artikel Dan /Atau Berita Berisi Sanggahan Dan /Atau Koreksi Kepada Redaksi Kami Laporkan,
Sebagaimana Diatur Dalam Pasal (1) Ayat (11) Dan (12) Undang-Undang Nomor 40 Tahun 1999 Tentang Pers.