Spaceweather.com melaporkan bahwa peningkatan jumlah bintik matahari dimulai pada 18 November, ketika gugus bintik matahari pertama, AR3490, muncul di sisi timur laut Matahari.
Kemudian muncul kelompok bintik matahari lainnya, AR3491, yang tampaknya membentuk jejak di belakangnya.
Dampak terhadap Bumi Partikel CME yang menghantam medan magnet dan atmosfer bumi memicu badai geomagnetik yang menyebabkan aurora: Gangguan magnetosfer bumi yang disebabkan oleh angin matahari menyebabkan badai tersebut menjadi lebih kuat dan juga dapat diamati pada ketinggian yang lebih rendah.
“Badai geomagnetik terjadi ketika medan magnet bumi sangat terganggu oleh jilatan api matahari,” kata Huw Morgan, kepala kelompok fisika matahari di Universitas Aberystwyth di Inggris, kepada Newsweek.Ketika badai plasma besar meletus di Matahari yang membawa medan magnet berlawanan arah dengan medan magnet bumi, kita mengalami “badai sempurna” dan badai geomagnetik yang lebih besar lagi.
Namun, selain menambah keindahan cahaya di langit, badai geomagnetik juga dapat mempengaruhi infrastruktur dan menyebabkan fluktuasi dan gangguan pada jaringan listrik, serta gangguan pada komunikasi radio.
Berita Terkini, Eksklusif di WhatsApp KupangBerita.Com
+ Gabung
Tetap Terhubung Dengan Kami:
CATATAN REDAKSI: Apabila Ada Pihak Yang Merasa Dirugikan Dan /Atau Keberatan Dengan Penayangan Artikel Dan /Atau Berita Tersebut Diatas, Anda Dapat Mengirimkan Artikel Dan /Atau Berita Berisi Sanggahan Dan /Atau Koreksi Kepada Redaksi Kami Laporkan,
Sebagaimana Diatur Dalam Pasal (1) Ayat (11) Dan (12) Undang-Undang Nomor 40 Tahun 1999 Tentang Pers.