Sebanyak 30.4% ZOM lainnya pada Desember 2021, meliputi Sikka bagian utara, Flores Timur bagian barat laut dan utara,vAdonara, Solor, Lembata, Pantar, Alor, Sumba Tengah bagian utara, Sumba Timur bagian utara, Sabu Raijua dan Rote Ndao.
Jika dibandingkan terhadap rerata klimatologis Awal Musim Hujan pada periode 1981-2010,
maka Awal Musim Hujan 2021/2022 di wilayah Nusa Tenggara Timur diprakirakan MAJU pada
2 ZOM (8.7%), SAMA pada 13 ZOM (56.5 %), dan MUNDUR pada 8 ZOM (34.8 %).
Secara umum, sifat hujan selama Musim Hujan 2021/2022 diprakirakan NORMAL atau sama
dengan rerata klimatologisnya pada 20 ZOM (87.0%) dan sejumlah 3 ZOM(13.0%) akan
mengalami kondisi musim hujan ATAS NORMAL (lebih basah dari biasanya).
Saat ini El Niño-Southern Oscillation (ENSO) dan Indian Ocean Dipole (IOD) sama-sama dalam
keadaan Netral.
Keduanya adalah faktor iklim penting yang mempengaruhi terhadap variabilitas curah hujan di Indonesia, terutama pada skala waktu inter-annual.
Berdasarkan pemantauan parameter anomali iklim global oleh BMKG dan institusi-
institusi internasional lainnya, terdapat indikasi/peluang bahwa ENSO Netral akan
berkembang menjadi La Nina pada akhir tahun 2021.
Berita Terkini, Eksklusif di WhatsApp KupangBerita.Com
+ Gabung
Tetap Terhubung Dengan Kami:
CATATAN REDAKSI: Apabila Ada Pihak Yang Merasa Dirugikan Dan /Atau Keberatan Dengan Penayangan Artikel Dan /Atau Berita Tersebut Diatas, Anda Dapat Mengirimkan Artikel Dan /Atau Berita Berisi Sanggahan Dan /Atau Koreksi Kepada Redaksi Kami Laporkan,
Sebagaimana Diatur Dalam Pasal (1) Ayat (11) Dan (12) Undang-Undang Nomor 40 Tahun 1999 Tentang Pers.