Sebelum memberikan bantuan, terlebih dahulu ia berdiskusi dengan para peneliti dari BPTP NTT untuk mendapat masukan mengenai jenis inovasi benih unggul yang mencerminkan karakter lokal dan menjawab kebutuhan NTT saat ini.
“Setelah berdiskusi dengan BPTP NTT, saya memutuskan untuk fokus pada pengembangan dan penyebarluasan tiga benih hasil inovasi, yakni jenis Jagung Lamuru Label Ungu di Kabupaten Malaka, jenis Padi Inpari Nutri Zinc di Kabupaten Sumba Barat Daya, dan Bawang Putih di Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS),” papar Ansy.
Ansy mencontohkan, ia memilih jenis Padi Inpari Nutri Zinc karena merupakan hasil inovasi pertanian untuk memerangi gizi buruk (stunting). Kandungan Zinc dalam padi meningkatkan daya tahan dan kesehatan tubuh melawan serangan stunting.
Saat ini, NTT menempati angka prevalensi stunting tertinggi secara nasional, karena itu Padi Inpari Nutri Zinc sangat cocok menjawab permasalahan NTT saat ini.
“Itulah alasan saya mendukung diseminasi Padi Inpari Nutri Zinc kepada empat kelompok tani (luas lahan 25 hektar) di Kabupaten Sumba Barat Daya.
Berita Terkini, Eksklusif di WhatsApp KupangBerita.Com
+ Gabung
Tetap Terhubung Dengan Kami:
CATATAN REDAKSI: Apabila Ada Pihak Yang Merasa Dirugikan Dan /Atau Keberatan Dengan Penayangan Artikel Dan /Atau Berita Tersebut Diatas, Anda Dapat Mengirimkan Artikel Dan /Atau Berita Berisi Sanggahan Dan /Atau Koreksi Kepada Redaksi Kami Laporkan,
Sebagaimana Diatur Dalam Pasal (1) Ayat (11) Dan (12) Undang-Undang Nomor 40 Tahun 1999 Tentang Pers.