Kupang, KBC – Persoalan lama yang membelit masyarakat Desa Sumlili, Kecamatan Kupang Barat, Kabupaten Kupang kembali mencuat dalam pertemuan warga dengan pemerintah kabupaten. Pertemuan ini tidak hanya menjadi forum penyampaian keluhan, tetapi juga momentum untuk membuka tabir persoalan yang menurut warga sudah berlangsung selama 78 tahun tanpa penyelesaian tuntas.
Dalam pertemuan tersebut, warga Desa Sumlili menyampaikan sejumlah persoalan mendasar, mulai dari bantuan sosial (bansos) yang salah sasaran, data kependudukan yang tidak akurat, hingga pengelolaan dana desa yang dinilai tidak transparan.
Mereka juga menitipkan doa dan harapan bagi kepemimpinan Bupati Kupang, Yosef Lede, dan Wakil Bupati, Aurum Titu Eki, agar persoalan yang menahun ini segera diakhiri dengan solusi konkret.
Salah satu warga, Jerlin Rany Bistolen, menyampaikan fakta mengejutkan.
Menurutnya, banyak penerima bansos di Desa Sumlili tidak sesuai kondisi lapangan.
“Ada warga yang seharusnya layak menerima bantuan, justru tidak dapat. Sebaliknya, yang tidak layak justru menerima,” ungkap Jerlin, Selasa (16/9/2025), di hadapan Bupati Kupang.
Ia menegaskan, persoalan ini sudah berulang setiap tahun. Aparat desa dinilai tidak serius memperbaiki data penerima bansos, sehingga menimbulkan keresahan di masyarakat.
Berita Terkini, Eksklusif di WhatsApp KupangBerita.Com
+ Gabung
Tetap Terhubung Dengan Kami:
Ikuti Kami
Subscribe
CATATAN REDAKSI: Apabila Ada Pihak Yang Merasa Dirugikan Dan /Atau Keberatan Dengan Penayangan Artikel Dan /Atau Berita Tersebut Diatas, Anda Dapat Mengirimkan Artikel Dan /Atau Berita Berisi Sanggahan Dan /Atau Koreksi Kepada Redaksi Kami Laporkan,
Sebagaimana Diatur Dalam Pasal (1) Ayat (11) Dan (12) Undang-Undang Nomor 40 Tahun 1999 Tentang Pers.










