Scroll Ke bawah untuk melanjutkan

Peran Strategis Perempuan dalam Pemberantasan Korupsi: KPK Adakan Bimbingan Teknis di Lhokseumawe

Avatar photo
Reporter : Makson Saubaki
Foto. Peran Strategis Perempuan dalam Pemberantasan Korupsi: KPK Adakan Bimbingan Teknis di Lhokseumawe.
Foto. Peran Strategis Perempuan dalam Pemberantasan Korupsi: KPK Adakan Bimbingan Teknis di Lhokseumawe.

Kupang, KBCDalam rangka meningkatkan wawasan dan pengetahuan serta kapabilitas mengenai antikorupsi pada perempuan khususnya di lingkungan Pemerintah Kota Lhokseumawe, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) melalui Direktorat Pembinaan Peran Serta Masyarakat bekerja sama dengan Pemerintah Kota Lhokseumawe menyelenggarakan Bimbingan Teknis (Bimtek) Perempuan Antikorupsi dengan Tema “Peran Perempuan dalam Pemberantasan Korupsi”.

Kegiatan ini dilaksanakan di Kantor Walikota Lhokseumawe, Aula Sekretariat Daerah Kota Lhokseumawe, Selasa (17/12).

Kegiatan menampilkan sejumlah tokoh penting, termasuk Plh. Direktur Pembinaan Peran Serta Masyarakat KPK RI, Fries Mount Wongso; Analis Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi KPK RI, David Sepriwasa dan Nurtjahyadi; Sekretaris Daerah Kota Lhokseumawe, T. Adnan, S.E.; Ketua Panitia Kegiatan, Nurliana; dan peserta bimbingan teknis perempuan antikorupsi.

Ketua Panitia, Nurliana, menjelaskan bahwa tujuan utama dari kegiatan ini adalah memberikan pemahaman mendalam kepada perempuan mengenai pentingnya nilai-nilai keutuhan dalam kehidupan sehari-hari.

“Perempuan memiliki peran penting sebagai ibu, istri, dan anggota masyarakat untuk menanamkan nilai-nilai antikorupsi di lingkungan keluarga dan masyarakat,” ungkapnya.

Ia juga menekankan bahwa perempuan dapat menjadi pelopor dalam mencegah cakupan dari hal terkecil, yakni keluarga.

Baca Juga:  Tragedi di Kupang: Pertengkaran Pasutri Berujung Luka Parah Anak, Nyawa Tak Terselamatkan

Hal ini dilakukan dengan menerapkan prinsip hidup sederhana, bersyukur, serta menghindari gaya hidup mewah (hedon) dan tuntutan berlebihanan.

Disebutkan Nurliana, bahwa
kegiatan ini bertujuan untuk mengingatkan kembali kepada perempuan Indonesia tentang pentingnya nilai-nilai integritas bagi diri sendiri dan juga lingkungan keluarga serta lingkungan sekitar yang meliputi:

Mengingatkan kembali tentang jati diri seorang perempuan dan peran serta fungsinya sebagai seorang Ibu, Istri dan juga sebagai bagian dari masyarakat yang memiliki andil besar dalam menanamkan nilai-nilai  anti korupsi;
​Mengingatkan kembali bahwa peran perempuan sangatlah besar dalam upaya pemberantasan korupsi, utamanya ikut mencegah terjadinya korupsi yang dimulai dari lingkup terkecil yaitu keluarga.

Prinsipnya saling mengingatkan dan tidak ada lagi perempuan Indonesia yang terlibat tindak pidana korupsi.

“Caranya adalah dengan mengimplementasikan nilai-nilai integritas, kuatkan iman, selalu bersyukur, tidak banyak menuntut, hidup sederhana dan tidak bergaya hidup mewah (hedon)”, jelasnya.

Sekretaris Daerah Kota Lhokseumawe, T. Adnan, dalam sambutannya mengatakan bahwa sebagai ujung tombak perubahan, perempuan memiliki peran strategis dalam membangun generasi yang jujur dan berintegritas.

Dalam Keluarga, perempuan adalah pendidik pertama yang menanamkan nilai-nilai moral dan etika kepada anak-anak.

Baca Juga:  Diduga Melakukan Tindak Pidana Pemilihan, Oknum Anggota KPPS di NTT Dijebloskan ke Penjara

“Dalam masyarakat, perempuan juga memiliki pengaruh besar dalam membentuk budaya yang menolak praktik-praktik korupsi,”jelasnya.

Adnan berharap melalui Bimtek ini, para peserta dapat memperkuat pemahaman dan keberanian untuk ikut aktif dalam memberantas korupsi, baik di rumah, masyarakat, maupun tempat kerja.

Ia juga menekankan bahwa pemberantasan korupsi membutuhkan kolaborasi dari berbagai pihak, termasuk peran perempuan sebagai agen perubahan.

Lokasi Lokasi Rawan Korupsi

Sesi materi yang dibawakan oleh Analis Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi, David Sepriwasa, menyoroti area rawan korupsi yang sering melibatkan perempuan, seperti gaya hidup hedonis, tuntutan berlebihan dalam keluarga, serta ketidaktahuan mengenai bentuk-bentuk korupsi.

“Pencegahan korupsi harus dimulai dari diri sendiri dengan keberanian dan tekad yang kuat,” tegas David.

Ia juga menjelaskan bagaimana perempuan dapat mendukung pemberantasan korupsi dengan mendidik keluarga mereka untuk mengetahui akan bahaya dampak korupsi.

Antusiasme Peserta dalam Kegiatan Bimtek

Kegiatan ini berlangsung dengan semangat tinggi dari para peserta. Pada sesi akhir, mereka mengikuti post-test melalui platform digital yang dipandu oleh Nurtjahyadi.

Acara ditutup dengan penyanyi lagu nasional “Bagimu Negeri” sebagai simbol komitmen terhadap integritas.***

.


Powered By NusaCloudHost