Scroll Ke bawah untuk melanjutkan

Capaian Dinas Kesehatan Kota Kupang Tahun 2024 Dalam Menjaga Kesehatan Masyarakat

Avatar photo
Reporter : Makson Saubaki
Foto. Capaian Dinkes Kota Kupang Tahun 2024 Dalam Menjaga Kesehatan Masyarakat.
Foto. Capaian Dinkes Kota Kupang Tahun 2024 Dalam Menjaga Kesehatan Masyarakat.

Kupang, KBC — Kehadiran Dinas Kesehatan Kota Kupang untuk mendukung kerja Wali Kota, yang sekarang dipimpin Pj. Wali Kota Kupang, Linus Lusi setidaknya telah menunjukkan tren positif dalam membangun kesehatan masyarakat.

Semuanya itu, tentu tidak terlepas dari dukungan dan kesiapan sumber daya manusia, sarana prasarana dan fasilitas sebagai ujung tombak keberhasilannya.

Untuk menjaga kesehatan masyarakat Kota Kupang Dinas Kesehatan yang dipimpin drg. Retnowati, M.Kes hingga November 2024 ini mendapat dukungan fasilitas kesehatan melalui 13 Rumah Sakit, 12 Puskesmas dan 35 Pustu.

Sementara jumlah tenaga medis mencapai 800-an orang yang menyebar di Dinas Kesehatan, Puskesmas hingga Pustu dengan 14 profesi sesuai kompetensi, tugas pokok dan fungsinya masing-masing.

Dukungan lainnya berupa gedung, peralatan penunjang, bahan medis habis pakai dan obat-obatan harus terpenuhi sesuai dengan yang diinginkan masyarakat.

Berdasarkan data Dinas Kesehatan Kota Kupang tahun 2024 ada sekitar 79 tenaga dokter yang diterjunkan untuk menjaga kesehatan masyarakat, melalui 12 Puskesmas dan 35 Pustu, masing-masing, Puskesmas Naioni 6 dokter, Alak 12 dokter, Manutapen 6 dokter, Sikumana 9 dokter, Penfui 9 dokter, Bakunase 10 dokter, Oebobo, 6 dokter, Oepoli 4 dokter, Pasir Panjang 5 dokter, Kupang Kota 5; dokter dan Oesapa 7 dokter.

Sementara 14 profesi dokter yang sudah dimiliki Dinas Kota Kupang sesuai kompetensi, tugas pokok dan fungsinya masing-masing, di antaranya, Spesialis Mata 1 orang dokter, Penyakit Dalam 3; orang dokter, Ahli Bedah 1 orang dokter, THT 1 orang dokter, Spesialis Anak 2 orang dokter, Ahli Saraf 1 orang dokter, Spesialis Obgyn 5 orang dokter, Spesialis Rehab Medik 1 orang dokter, Konservasi Gigi dan Endodomi 1 orang dokter, Spesialis Gigi Penyakit Mulut 1 orang dokter, Ahli Jantung 1 orang dokter, Spesialis Kulit Kelamin 1, Spesialis Anastesi 2 orang dokter, Radiologi 1 orang dokter, Spesialis Patologi Anak 1 orang dokter dan Spesialis Patologi Anatomi 1 orang dokter.

Baca Juga:  Pemkab Kupang Gelar Natal Bersama ASN dan Masyarakat, Simak Pesan Inspiratif Pj Bupati dan Bupati Terpilih

Dalam penyelenggaraan pelayanan kesehatan kepada masyarakat Kota Kupang ada beberapa pilar yang harus diketahui termasuk di antaranya, soal Paradigma hidup sehat, dimana tiap individu harus tahu, mau dan mampu hidup sehat secara mandiri, mengecek kondisinya sehingga tahu pelayanan apa yang dibutuhkan untuk atasi persoalan dalam individu itu sendiri.

Dinas Kesehatan Kota Kupang mencatat, perkembangan penyakit yang paling banyak di derita warga Kota Kupang yakni, Hipertensi dan Gula Darah dimana pola dan gaya hidup yang tidak baik menjadi faktor yang menyebabkan terjadinya penyakit yang terbilang kronis dan lama sembuh.

Kepala Dinas Kesehatan Kota Kupang, drg. Retnowati, M.Kes, menekankan agar setiap individu harus berparadigma hidup sehat dengan cara mengajak diri untuk mengontrol kesehatannya secara teratur minimal enam bulan sekali pada fasilitas pelayanan kesehatan.

Baca Juga:  Lakalantas Dump Truck VS Sepeda Motor di Jalan Timor Raya, Satu Meninggal di Tempat, 2 Luka luka

“Kalau ini diterapkan oleh setiap individu Maka tubuh kita akan sehat dan fit selalu,”ungkapnya.

Retnowati, menyebutkan penyakit yang sering muncul saat musim hujan seperti Diare. Terkait hal ini kebersihan lingkungan menjadi penentu.

Masyarakat disarankan menjaga air minum dalam tampungan agar tidak tercemar.

Untuk diketahui, dalam radius 150-200 meter antar rumah yang satu dengan yang lain, kalau ada 10 sampai 15 rumah saja yang bersih maka tidak akan menolong karena nyamuk akan tetap terbang dan berpindah dalam radius 200 meter.

Oleh karena itu, dalam radius 200 meter masyarakat atau keluarga yang mempunyai rumah di lingkungan itu maka harus menjaga kebersihan lingkungannya, melalui 3 M 1 Plus yakni, menguras dan membersihkan tempat yang sering dijadikan tempat penampungan air seperti bak mandi, ember air, tempat penampungan air minum, penampung air lemari es dan lain-lain dan menutup, rapat- rapat tempat-tempat penampungan air seperti drum, kendi, toren air, dan lain sebagainya, mengubur atau mendaur ulang barang bekas yang memiliki potensi untuk jadi tempat perkembangbiakan nyamuk penular Demam Berdarah.

Terkait kasus DBD ini, Pemerintah pusat melalui Kementerian Kesehatan belum lama ini melaunching Implementasi Wolbachia sebagai upaya penanggulangan DBD di Kota Kupang.


Powered By NusaCloudHost