Scroll Ke bawah untuk melanjutkan

Daerah  

Jumlah Pengungsi Erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki Meningkat, Pemerintah Pastikan Kebutuhan Pengungsi Terpenuhi

Avatar photo
Reporter : Makson Saubaki
Foto. Jumlah Pengungsi Erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki Meningkat, Pemerintah Pastikan Kebutuhan Pengungsi Terpenuhi.
Foto. Jumlah Pengungsi Erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki Meningkat, Pemerintah Pastikan Kebutuhan Pengungsi Terpenuhi.

Kupang, KBC — Erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki di Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT), pada Minggu malam (3/11) telah menyebabkan korban jiwa, kerusakan material, dan ribuan warga mengungsi.

Letusan ini memicu peningkatan status gunung dari Siaga (Level III) menjadi Awas (Level IV) pada Senin dini hari (4/11).

Jumlah pengungsi yang sebelumnya tercatat sebanyak 2.472 jiwa kini meningkat menjadi 4.436 jiwa, tersebar di enam kecamatan.

Para pengungsi menempati rumah warga dan fasilitas umum yang difungsikan sebagai tempat penampungan sementara.

Pemerintah daerah bersama BPBD setempat telah bekerja keras untuk menjamin keamanan dan kenyamanan

Kepala BNPB Letjen TNI Dr. Suharyanto mengunjungi lokasi pengungsian pada Selasa (5/11) untuk bertemu langsung dengan kondisi para pengungsi.

Baca Juga:  Pemuda GMIT Klasis Kota Kupang Siap Gelar Konser Sepe Natal

Ia menegaskan bahwa kebutuhan dasar seperti makanan, udara bersih, tempat berlindung, pakaian, dan susu bayi akan terpenuhi selama masa tangga

BPBD telah membangun dapur umum serta menyediakan berbagai logistik seperti air minum, selimut, kasur lipat, dan perlengkapan medis.

Tim medis dari Puskesmas setempat, Ikatan Dokter Indonesia (IDI), dan tim medis lainnya dikerahkan untuk merawat para korban luka berat maupun ringan, yang hingga kini mencatatkan 9 korban jiwa, 31 luka berat, dan 32 luka ringan.

Potensi Ancaman Lahar dan Hujan Abu

Meskipun letusan besar telah terjadi, masyarakat sekitar masih dihadapkan pada ancaman hujan lahar dan abu vulkanik.

Baca Juga:  Cagub, Ansy Lema dan Cawagub NTT, Jane Natalia Siap Menjamin Kesejahteraan ASN, Salahsatunya TPP

BNPB mengingatkan agar masyarakat, terutama di sekitar aliran sungai hulu dari gunung, tetap waspada terhadap potensi lahar, terutama bila terjadi hujan lebat.

Desa-desa seperti Dulipali, Padang Pasir, dan Nobo menjadi kawasan rawan.

Selain itu, hujan abu mengancam kesehatan masyarakat, sehingga penggunaan masker sangat dianjurkan untuk mencegah gangguan pernapasan.

Pemerintah Kabupaten Flores Timur dan BPBD menetapkan status Tanggap Darurat mulai 4 November hingga 31 Desember 2024.

Masyarakat diimbau agar terus mematuhi arahan resmi dari pemerintah setempat dan mengikuti protokol keselamatan.***


Powered By NusaCloudHost