Ribuan Warga TTS Membludak Sambut Sang Pejuang Mutis, Hingga Berdoa Bersama Korban Bencana Lewotobi

Reporter : Makson Saubaki
Foto. Ribuan Warga TTS Membludak Sambut Sang Pejuang Mutis, Hingga Berdoa Bersama Korban Bencana Lewotobi.
Foto. Ribuan Warga TTS Membludak Sambut Sang Pejuang Mutis, Hingga Berdoa Bersama Korban Bencana Lewotobi.

Ia mengatakan bahwa kehadirannya di TTS adalah wujud cinta dan kerinduan kepada masyarakat setempat.

Ansy Lema menyoroti kembali komitmennya dalam memperjuangkan status Cagar Alam Mutis, yang kini telah menjadi Taman Nasional.

Sebagai mantan Anggota Komisi IV DPR RI, ia menegaskan bahwa usahanya melindungi kawasan Mutis bukan sekadar janji kampanye, tetapi sudah dimulai sejak lama.

Ansy juga dikenal sebagai satu-satunya politisi NTT yang konsisten mempertahankan status Mutis sebagai kawasan konservasi.

“Cagar Alam Mutis itu jantung peradaban Timor, sumber mata air yang vital bagi orang Timor,” ujarnya penuh semangat.

Dengan tagline “Manyala Kaka,” Ansy menjelaskan bahwa perjuangannya mempertahankan status konservasi Mutis dilatarbelakangi oleh nilai budaya dan sumber air yang Mutis berikan kepada Pulau Timor.

Baginya, Mutis adalah simbol peradaban Atoni Pah Meto dan menjadi ibarat “ibu yang menyusui Pulau Timor.”

Ia khawatir bahwa penurunan status Mutis akan membuka ribuan hektar lahan untuk eksploitasi, yang berpotensi mengancam ketersediaan air bagi masyarakat.

Berita Terkini, Eksklusif di WhatsApp KupangBerita.Com

+ Gabung

Exit mobile version