Kupang, KBC — Calon Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT) nomor urut satu Yohanis Fransiskus Lema atau Ansy Lema akan mendatangkan dua orang anak muda terbaik NTT, yaitu Andmesh Kamaleng dan Mario G. Klau dalam kampanye akbar di Kota Kupang.
Kehadiran Mario Klau dan Andmesh Kamaleng akan digelar di Kota Kupang dalam balutan kampanye akbar Ansy-Jane di Lapangan Sitarda, Kelurahan Lasiana, Kecamatan Kelapa Lima, Kota Kupang pada Sabtu (02/10/24) malam.
“Andmesh dan Mario adalah dua anak muda NTT hebat, kebanggaan NTT. Generasi penerus bangsa ini, generasi penerus provinsi ini.
Mereka saya bawa ke Kota Kupang untuk bisa menghibur, sekaligus memberikan motivasi bagi anak-anak NTT bahwa untuk menjadi sukses membutuhkan kerja keras dan perjuangan,” ucap Ansy Lema, Rabu (30/10/24).
Politisi PDI Perjuangan itu mengatakan bahwa Andmesh Kamaleng dan Mario Klau adalah penyanyi muda berdarah asli NTT yang telah sukses mengharumkan nama Nusa Cendana di kancah nasional.
Mereka adalah pilihan yang tepat untuk dijadikan sebagai role model atau contoh bagi generasi muda NTT.
Mantan Juru Bicara Ahok itu menjelaskan bahwa Andmesh Kamaleng dan Mario Klau memiliki latar belakang yang mirip dengan dirinya.
Mario Klau dan Andmesh Kamaleng adalah pejuang yang berhasil mencapai puncak kesuksesan dari bawah dengan jalan yang tidak mudah.
Mereka meraih sukses lewat perjuangan, meniti karir dari bawah hingga mencapai puncak karir di blantika musik nasional.
Andmesh Kamaleng adalah satu-satunya anak laki-laki di keluarganya dan sudah menjadi tulang punggung keluarga sejak duduk di bangku Sekolah Menengah Atas (SMA).
Sementara, Mario Klau adalah anak seorang sopir angkot. Keduanya berjuang dengan gigih untuk mengejar mimpi sebagai seorang penyanyi dan akhirnya berhasil tampil sebagai juara dalam ajang kompetisi menyanyi nasional.
Ansy Lema sendiri adalah seorang pejuang reformasi, aktivis mahasiswa 98 yang meruntuhkan rezim orde baru.
Ia menggerakkan dan memimpin ribuan mahasiswa untuk menjatuhkan kekuasaan diktator Soeharto yang identik dengan praktik Korupsi Kolusi dan Nepotisme (KKN).
Dua puluh lima tahun kemudian, Ansy Lema beralih dari parlemen jalanan menjadi anggota parlemen sungguhan dengan menjadi anggota DPR RI.
Tetap Terhubung Dengan Kami:
CATATAN REDAKSI: Apabila Ada Pihak Yang Merasa Dirugikan Dan /Atau Keberatan Dengan Penayangan Artikel Dan /Atau Berita Tersebut Diatas, Anda Dapat Mengirimkan Artikel Dan /Atau Berita Berisi Sanggahan Dan /Atau Koreksi Kepada Redaksi Kami Laporkan,
Sebagaimana Diatur Dalam Pasal (1) Ayat (11) Dan (12) Undang-Undang Nomor 40 Tahun 1999 Tentang Pers.