Hanya saja, realitas ini tidak harus membuat NTT menjadi fatalistik yang menyerah pada nasib. Namun, harus ada lompatan untuk memperbaikinya.
“Kondisi ini hanya dilakukan jika NTT memiliki pemimpin yang kaya ide, gagasan dan berfikir inovatif dan produktif.
Bersamaan dengan proses pergantian kepemimpinan daerah melalui pilkada yang sedang berlangsung, maka atensi publik harus didorong untuk memilih pemimpin yang punya ide dan inovasi,” jelas Ahmad Atang.
Menurutnya, NTT akan keluar dari ketergantungan secara ekonomi jika memiliki pemimpin yang mampu mengelola sumber daya.
Dalam konteks ini, kehadiran pemerintah pusat di daerah hanya bersifat insentif dan modal awal untuk mendorong pengembangan diri.
“Konsep berdikari masih relevan untuk dijadikan spirit membangun NTT.
Oleh karena itu, kata kuncinya adalah pemerintah daerah harus menunjukan keseriusan untuk memajukan daerah dengan kemampuan sendiri, baru mengharapkan intervensi pusat.
Bukan sebaliknya, mengharapkan bantuan pemerintah pusat untuk memajukan daerah,” tutupnya.***
Berita Terkini, Eksklusif di WhatsApp KupangBerita.Com
+ Gabung
Tetap Terhubung Dengan Kami:
CATATAN REDAKSI: Apabila Ada Pihak Yang Merasa Dirugikan Dan /Atau Keberatan Dengan Penayangan Artikel Dan /Atau Berita Tersebut Diatas, Anda Dapat Mengirimkan Artikel Dan /Atau Berita Berisi Sanggahan Dan /Atau Koreksi Kepada Redaksi Kami Laporkan,
Sebagaimana Diatur Dalam Pasal (1) Ayat (11) Dan (12) Undang-Undang Nomor 40 Tahun 1999 Tentang Pers.